FAJARBANTEN.COM-Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, mulai melakukan penanaman jagung di lahan seluas 2,5 hektare sebagai bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional.
Kepala Lapas Rangkasbitung, Rd Achmad Zaki, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi Astacita Presiden Prabowo Subianto serta 13 akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Melalui program ini, warga binaan diberdayakan untuk memperoleh keterampilan di bidang pertanian.
“Penanaman jagung dilakukan warga binaan dengan tujuan agar mereka memiliki keterampilan di sektor pertanian, sehingga bisa mandiri setelah selesai menjalani masa hukuman,” kata Zaki di Rangkasbitung, Selasa (26/08/2025).
Penanaman jagung hibrida unggul itu dilakukan di lahan di Jalan Bypass Soekarno–Hatta, Cibadak. Program ini juga melibatkan kepolisian dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. Dukungan berupa bantuan 30 kilogram benih jagung, 400 kilogram pupuk urea, dan 600 kilogram pupuk NPK juga diberikan untuk menunjang kegiatan pertanian tersebut.
Zaki menambahkan, penanaman dilakukan dengan sistem tumpang sari bersama komoditas lain, seperti bayam, melon, sawi, kangkung, ketimun, kacang tanah, terung ungu, dan cabai. Sejumlah hasil panen sayuran dari warga binaan bahkan sudah dipasarkan pada kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (car free day) setiap akhir pekan.
“Kami mendorong warga binaan agar setelah kembali ke masyarakat dapat hidup mandiri dengan keterampilan bertani yang diperoleh di Lapas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat, menyampaikan apresiasinya atas program pemberdayaan warga binaan tersebut. Menurutnya, langkah Lapas Rangkasbitung sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan.
“Kami berharap penanaman yang dilakukan warga binaan ini dapat mendukung ketersediaan pangan sekaligus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Rahmat. (Ajat)