FAJARBANTEN.CO.ID – Kemenparekraf memulai visitasi 50 besar desa wisata yang telah lolos proses kurasi dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Dari 50 desa yang lolos, salah satu diantaranya adalah Desa Wisata Padarincang.
Kesempatan tersebut dihadiri Direktur Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif, Oneng Setya Harini,Dewan Juri ADWI (Ary S. Suhand), Dewan Juri ADWI, (Madeleine Sophie), H. Muhammad Faisal (Ketua Komisi III DPRD Provinsi Banten),Al Hamidi ( Kadis Provinsi Banten) H. Nanang Supriatna, (Sekda Kab Serang), Bahrul Ulum (Ketua Dewan), Kolonel inf Mulyo Junaidi(Dandim 0602/Serang), Kombes Pol Sofwan Hermanto (Kapolresta ), Febrianto (Asda 2), Aep Saepulloh ( Pimpinan Cab Bank BJB KCK Banten), H. Anas Dwi Satya Prasadya (Kadis Disporapar Kab Serang), Roberto Akyuwen (Kepala OJK JABODEBEK dan Provinsi), D.N Bimo Ary Wibowo(Staf Khusus Bupati Bid Pariwisata), Nur Amrin (Staf Khusus Bupati Bid Media), Dadi Suryadi (Direktur Utama PT BPR Serang), Trisno Widayat, ST (Senior Manager PT Indonesia Power UBP Banten 1 Suralaya), Prof. Sadeli Hanafi, Rektor Uniiversitas Banten Jaya), H. Agus Saepudin, (Camat Padarincang) dan Iyus Paryadi (Kepala Desa Padarincang).
Oneng Setya Harini , Direktur Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif pada Kemenparekraf RI, mengatakan desa wisata Padarincang merupakan salah satu desa wisata yang memiliki potensi yang sangat luar biasa. Pasalnya, ada banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan ketika mereka berkunjung ke sana.
“Kami melihat bahwa keindahan dari sebuah desa, terutama lingkungan yang masih sangat asri. Ini jarang bagi kami yang berada di pinggiran Jakarta. Ada air terjun, ada river tubing dan lain sebaginya, ini memiliki potensi wisata yang luar biasa,” kata saat kunjungan ke Desa Wisata Padarincang Kacida Cibuntu, Selasa 16 Juli 2024.
Lanjut ia , mengungkapkan di desa wisata Padarincang juga memiliki banyak potensi, mulai dari kebudayaan dan ekonomi kreatif. Tentunya, dengan potensi yang dimiliki, selaras dengan pengembangan pariwisata hijau yang digalakkan oleh Kemenparekraf.
“ Kearifan budayanya, kemudian juga makanannya yang khas dan ini dapat menjadi bagian dari atraksi wisata di desa Padarincang. Kalau dari sisi ekonomi kreatifnya tadi tas, batik serta tadi ada beberapa karya kreatif yang lainnya dan juga keseniannya tadi ada pencak silat ada seni tari kemudian juga musik ya kemudian juga tadi ada kesenian buaya putih,” ucapnya.
Menurutnya, nilai-nilai tradisi yang melekat di masyarakat harus terus dilestarikan dan dapat menjadi sebuah pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
“Harus melihat dari desa-desa yang lain juga, kita harus mengemasnya sebagai satu keunikan tersendiri. Saya yakin kalau kita bicara budaya itu tidak terlalu pasti bersentuhan antara desa yang satu dengan di desa yang lainnya. Harapan kami teman-teman di desa wisata bisa mengambil mana yang menjadi keunikan,” tegasnya.
Selain itu, dari sisi amenitas, desa wisata Padarincang sudah memiliki beberapa home stay yang dapat menjadi tempat menginap untuk wisatawan. Namun demikian, itu perlu untuk terus ditingkatkan agar semakin banyak dan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Tentu saja ini harus berjalan bersama-sama agar desa wisata Padarincang dapat terus berkembang,” jelasnya.
Dengan banyaknya potensi yang dimiliki oleh desa wisata Padarincang tersebut, pihaknya menargetkan agar desa wisata Padarincang dapat menjadi desa wisata Mandiri di Indonesia.(Opik )