IAI Cilegon Wujudkan Senyum Sumringah Puluhan Anak Yatim

oleh
Para anggota IAI Kota Cilegon bersama anak yatim tampak antusias berbelanja.

Fajarbanten.co.id – Sebanyak 41 anak yatim dan 41 kakak pendamping dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Cilegon tampak sibuk memilih baju, celana, sepatu hingga makanan di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Cilegon, Minggu (24/3/2024) pagi.

Mereka sangat antusias.memilih pakaian terbaik mereka untuk dikenakan di Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Puluhan anak yatim ini adalah bagian dari program Bayam atau ‘Belanja Bareng Anak Yatim’ yang digelar oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Cilegon.

Dikatakan Ketua IAI Kota Cilegon Apt. Dewi Arfianti, M.Farm, kegiatan ini merupakan rangkaian dari program ‘Baperan’ atau Berbagi Kado Lebaran yang sudah terlaksana selama 5 tahun.

Baca Juga  Warga Kubangkampil Tangkap Buaya Yang Diduga Jadi Jadian

“Bayam ini merupakan rangkaian acara dari program Baperan dan setiap tahunnya selalu mendapat respon positif dari sesama anggota maupun dari pihak luar yang ikut berkolaborasi,” jelas Dewi di sela sesi belanja.

Tahun ini, lanjut Dewi, ada 41 anak yatim, piatu, dan dhuafa yang diambil dari 8 kecamatan yang ada di Kota Cilegon berkat kerjasama dengan Rumah Zakat.

“Jika tahun lalu ada 30 anak yatim dengan uang belanja Rp 350 ribu, tahun ini bertambah menjadi 41 anak dengan uang belanja Rp 400 ribu per anak. ini semua tidak terlepas dari dukung banyak pihak seperti PAFI (Persatuan Farmasi Indonesia), BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia), RZ (Rumah Zakat) dan Yayasan Al Kahfi,” jelas Dewi.

Baca Juga  Abraham Samad: Pimpinan KPK Dungu dan Memalukan

Nazwa, salah satu anak yatim yang ikut program ‘Bayam’ ini pun tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada kakak-kakak apoteker.

“Alhamdulillah tahun ini bisa kembali diajak kakak apoteker buat belanja baju lebaran. Senang banget, bisa beli baju, sepatu, dan alat tulis untuk sekolah. Semoga kakak-kakak apoteker selalu sehat dan diberi rizki yang banyak,” ungkapnya sambil terharu.

Baca Juga  Taufikurahman Ruki: Memerangi Korupsi di Indonesia

Tati salah satu apoteker yang juga menjadi kakak pendamping juga sangat antusias menemani anak-anak berbelanja memilih baju kesukaan mereka.

“Tugas kita sebatas mendampingi dan membantu anak-anak yatim ini berbelanja sesuai budget yang diberikan. Jika uangnya sisa, mereka diarahkan untuk membeli kebutuhan lainnya atau disedekahkan,” cerita Tati.

“Tapi ada juga anak-anak yang belanjanya lebih, kita arahkan belanja yang secukupnya, dan diajarkan agar tidak boros. Kita juga tidak boleh memberikan uang tambahan kepada mereka, meskipun ada keinginan membantu, dengan harapan mereka bisa disiplin dalam menggunakan uang belanja,” imbuhnya. (yogi)