Gibran, Muzani, hingga Gus Miftah Hadir Bersama di Haul Habib Solo

oleh

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka hadir dalam Haul Habib Solo, Sabtu (4/11). Turut hadir bersama rombongan yakni Gus Miftah, Habib Ali Kwitang, Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono, dan Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad, serta tokoh Golkar Nusron Wahid.

 

Rombongan tiba di Haul Habib Solo pukul 8.30 WIB. Ribuan umat Islam dari berbagai daerah telah memadati lokasi acara. Ketika berjalan ke lokasi Haul di Masjid Riyadh, Gibran banyak mendapat ucapan selamat dan sukses hingga ajakan berfoto dari jemaah Haul.

Baca Juga  Andika Hazrumy Targetkan Perbanyak RTH untuk Kesehatan Lingkungan & Mental Warga

 

“Mas Wali sukses ya. Mas Gibran foto Mas,” ujar warga.

 

Gibran pun menyapa balik sambil melayani orang-orang yang ingin berfoto.

 

“Nggih, Monggo. Suwun ya, terimakasih,” balas Gibran sambil bersalaman.

 

Muzani yang mendampingi Gibran merasa senang karena bisa hadir bersama cawapres Prabowo itu di Haul Habib Solo. Meski begitu Muzani mengatakan, ini adalah bentuk silaturahim yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin kepada para habaib, ulama, serta pemuka agama lainnya.

Baca Juga  Berkontribusi Bagi Pembangunan, PLN Banten Dianugerahi Penghargaan Terpatuh Wajib Pajak Penerangan Jalan

 

Menurut Muzani, para habib dan ulama adalah mata hati rakyat. Dia mengatakan, untuk bisa menangkap apa yang menjadi keinginan rakyat maka harus dekat dengan kyai, ulama, dan habaib.

 

“Di Indonesia, ulama, kyai, habaib, ustaz dan ustazah itu adalah mata hati rakyat. Sehari-hari rakyat selalu berkeluh kesah kepada kyainya. Meminta doa serta sowan kepada habaib atas apa yang menjadi hajatnya,” jelas Muzani.

Baca Juga  Pelari Grup 1 Kopassus Kembali Ukir Prestasi

 

“Itu sebabnya seorang pemimpin sebaiknya selalu dekat dengan ulama. Selalu dekat-dekat dengan habaib dan kyai. Karena mereka adalah mata hati rakyat. Apalagi sampai urusan kemasyarakatan dan kenegaraan. Ketajaman para habaib dan ulama tidak pelru diragukan,” tutup Wakil Ketua MPR itu.