Pandeglang, Fajarbanten.co.id – Sebanyak 1.020 warga yang masuk kategori rawan stunting di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, belum sepenuhnya mendapatkan bantuan dari Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang merupakan bagian dari Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Dari 14 desa yang ada di Kecamatan Saketi, baru tujuh desa yang menerima manfaat program Dashat. Itupun hanya menyasar 10 warga per desa.
Kepala Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kecamatan Saketi, Hari, mengatakan seluruh desa di wilayahnya telah masuk dalam status Kampung KB. Namun, penyaluran bantuan program Dashat belum merata.
“Kalau jumlah yang rawan stunting itu di Kecamatan Saketi mencapai 1.020 warga, namun program dari sananya baru 10 warga per desa yang menerima bantuan, telur dan minyak untuk pencegahan stunting,” ungkap Hari, Senin 21 Juli 2025.
Ia menjelaskan, program Dashat merupakan kebijakan langsung dari pemerintah pusat sehingga penerima manfaat dibatasi dan difokuskan pada warga dengan kondisi paling mengkhawatirkan.
“Sebenarnya kalau warga yang mengkhawatirkan terancam stunting sangat banyak, namun mau bagaimana lagi, hanya 10 per desa. Itu disalurkan selama tiga bulan, per bulan menerima bantuan telur kurang lebih setengah kilo dan minyak goreng. Program ini juga merupakan bagian dari program Kampung Keluarga Berkualitas (KB),” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Telagasari, Sobar, mengaku tidak terlalu mengetahui detail mengenai program Kampung KB. Ia mengungkapkan bahwa program tersebut sudah ada sebelum ia menjabat sebagai kepala desa.
“Saat menerima program ini saya belum menjabat, terkait warga yang rawan stunting belum tahu,” ungkapnya. (Asep)