FAJARBANTEN.CO.ID – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas anggota Palang Merah Remaja (PMR) di wilayah Kota Cilegon. Maka tidak kurang dari 50 orang calon anggota PMR dari Unit SMPN 11 Kota Cilegon, mengikuti pelatihan tentang Pertolongan Pertama (PP) Dasar dan simulasi bencana, atau Pendidikan serta Pelatihan Dasar (Diklatsar), yang dilaksanakan di halaman SMP 11 Kota Cilegon, Sabtu 25 Februari 2023.
Pembina PMR Unit SMPN 11 Cilegon, Emma Syafiah disela kegiatan tersebut mengatakan, bahwa pelatihan terkait PP serta Diklatsar itu, untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar ke-PMR-an pada sejumlah anggota baru.
“Pelatihan ini untuk anggota baru PMR. Dimana mereka ini, baru beberapa bulan bergabung menjadi anggota PMR dan datanya juga sudah masuk di Aplikasi SIAMO PMI,” jelasnya.
Terpisah, salah seorang pelatih PP Dasar PMR, yang juga anggota Korps Sukarela (KSR) PMI Cilegon, Iin Indrayani mengatakan, ada beberapa materi kegiatan dalam pelatihan kali ini, seperti halnya materi I tentang Pertolongan Pertama Dasar ke-PMR-an.
“Adik-adik ini diberikan pengetahuan dan keterampilan PP Dasar dengan kasus-kasus kecelakaan sederhana yang biasanya terjadi sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun rumah tangga. Untuk mendalami materi ini mereka harus rajin latihan. Karena sebagai PMR diharapkan bisa diteruskan pada jenjang Pendidikan selanjutnya,” ujar Iin Inayah.
Sementara materi simulasi dasar kebencanaan yang saat itu dipandu oleh Staf Bidang Penanggulangan Bencana (PB) dan Relawan, Alim bersama Kepala Markas PMI Cilegon, Nurwarta Wiguna, dibantu para alumni SMPN 11 Cilegon, memanfaatkan lapangan olahraga sebagai titik kumpul. Mereka diberikan studi kasus bencana gempabumi.
“Suasana, ketika anak sedang belajar di kelas, tiba-tiba beberapa guru dan siswa merasakan terjadinya gempabumi. Kemudian diantara mereka ada yang teriak sambal keluar ruangan dan beberapa lainnya mengomando siswa untuk keluar ruangan,” ujar Alim pasca kegiatan simulasi kebencanaan.
“Praktiknya pada simulasi tersebut, pesan terjadinya gempa bumi disampaikan secara tertulis oleh para pendamping pada peserta yang sudah dibagi menjadi 4 kelompok. Kemudian, mereka diharuskan menjawab secara tertulis juga langkah atau upaya apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi saat sedang belajar di kelas,” tambahnya.
Kepala SMPN 11 Cilegon, Muhatta, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada staf dan relawan PMI Cilegon yang telah memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan pertama dan simulasi bencana kepada para anggota PMR.
“Insya Allah, apa yang sudah diberikan hari ini kepada peserta didik kami akan sangat bermanfaat, terutama bagi mereka sendiri keluarga, sekolah, maupun masyarakat pada umumnya,” ucapnya singkat. (Daday)