FAJARBANTEN.CO.ID-Cuaca ekstrim yang terjadi di Arab Saudi beberapa waktu belakangan ini membuat sejumlah jamaah haji dari seluruh dunia merasakan, kepanasan, dehidrasi, kelelahan saat menjalankan rukun Islam ke-5 tersebut.
Meski sudah menyiapkan berbagai hal termasuk pemeriksaan kesehatan saat keberangkatan, hingga pendampingan oleh tim kesehatan selama proses haji di tanah suci, tetap saja hal-hal tak terduga terjadi selama di Mekkah Seperi kehausan, kelelahan dan dehidrasi.
Pemerintah Kabupaten Serang, melalui Kantor Kementrian Agama (Kemenag) terus berupaya melakukan monitor kondisi seluruh jamaah hajinya selama di tanah suci, termasuk informasi terbaru soal jamah haji yang sakit dan meninggal.
“Saat pemberangkatan, jamaah dari Kabupaten Serang yang berjumlah 1223 orang termasuk 8 petugas haji yang membantu dalam keadaan sehat. Namun karena kondisi cuaca ekstrim, salah satu jamah haji meninggal dunia atas nama H Radipan Abdul Haq (67) dari Kloter JKG 37 warga Kecamatan Pamarayan,” ungkap plt Kasi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Serang Wasid Aulawi saat ditemui di ruangannya, Kamis (12/5/2025) pagi.
Menurutnya, selama melaksanakan rukun haji semua jamaah asal Kabupaten Serang sudah mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi termasuk pemeriksaan kesehatan.
“Terlepas dari semua itu, kondisi fisik jamaah dan cuaca yang ekstrim sangat menentukan kelancaraan ibadah haji para jamaah,” imbuhnya.
Rencananya, lanjut Wasid, kloter pertama kepulangan jamaah haji asal Kabupaten Serang akan tiba pada Selasa 24 Juni 2025 mendatang menggunakan penerbangan GIA nomor penerbangan 7626 dengan membawa 382 jamaah termasuk 4 petugas haji.
“Sedangkan sebanyak 393 jamaah akan pulang pada 8 Juli 2025 dengan GIA 7646 dan sisanya ikut tergabung di beberapa kota/kabupaten seperti Kota Cilegon, Kota Serang dan Kabupaten Tangerang,” pungkas Wasid. (yogi)