Bank Banten sebagai bank daerah termuda di Indonesia terus berusaha menjadi BUMD yang memberi peran positif di perekonomian Banten. Hal ini ditandai dengan beberapa strategi bisnisnya yang terus menyasar masyarakat Banten di segala segmen baik di dalam Provinsi Banten sendiri maupun di luar Banten.
Hal ini sejalan dengan apa yang digagas oleh Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin yang menginginkan Bank Banten untuk membangun Ekosistem Keuangan Daerah bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat.
Agus menegaskan, sudah saatnya di Banten dibangun Ekosistem Keuangan Daerah yang dimana nantinya juga akan memberikan dampak positif bagi kemajuan Banten.
“Saya rasa perlu dibangunnya ekosistem keuangan daerah yang mutlak dan wajib dilakukan jika Provinsi Banten itu mau mendapatkan pendapatan yang optimal dengan mengoptimalkan seluruh potensi daerah untuk tingkatkan PAD,” ujarnya dilansir dari fajarbanten.com Rabu 3 November 2021.
Yang dimaksud ekosistem keuangan daerah, lanjut Agus, adalah bagaimana setiap potensi ekonomi yang ada disinergikan untuk perputaran di Provinsi Banten.
“Misalnya untuk semua pelaku usaha di Banten melakukan transaksi bisnisnya di Bank Banten. Seluruh stakeholder BUMD, seluruh vendor-vendor daerah juga. Kalau perlu ada political will harus menggunakan bank daerah sebagai bank nya,” sarannya.
Jadi, menurut Agus, tidak ada lagi pembayaran dari BPKAD larinya ke Bank Mandiri, bank bca atau lainnya. Harusnya ke Bank Banten dan vendor-vendor harus buka rekening di Bank Banten. Sehingga perputarannya di Bank Banten dan membantu meningkatkan PAD.
“Teman-teman media juga hatus membantu sosialisasi pentingnya membangun Ekosistem Keuangan Daerah untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten karena kita mengoptimalkan PAD,” jelasnya.
Ilustrasi ini, kata Agus, jika dilakukan dengan baik maka akan lebih bagus lagi hasilnya untuk masyarakat dan perekonomian Banten. (*/cr2)