Pertemuan Rutin Sentra Kumpulan Nasabah BTPN Syariah Jadi Solusi Bagi Masyarakat Inklusi

oleh

FAJARBANTEN.CO.ID – Sejak berdiri pada 2010, BTPN Syariah terus berkomitmen memberdayakan masyarakat inklusi dengan memberikan pembiayaan untuk modal usaha dan pendampingan di seluruh penjuru Indonesia, termasuk Kabupaten Lebak

BTPN Syariah juga menjadi satu-satunya Bank Syariah yang fokus melayani masyarakat
prasejahtera produktif, khususnya perempuan di Indonesia.

“Hal ini sesuai dengan visi misi kami yang ingin menciptakan kesempatan tumbuh bersama demi mengubah hidup jutaan masyarakat inklusi Indonesia lebih sejahtera,” kata Ainul Yaqin, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah.

Masih kata Ainul Yaqin, melalui kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS) setiap dua minggu sekali, BTPN Syariah memberdayakan masyarakat inklusi dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan selain melakukan transaksi keuangan serta angsuran

Baca Juga  Pilkada Kab.Serang, Andika Hazrumy Tunggal yang Daftar ke PKB

“Kumpulan juga membuat hubungan ibu-ibu nasabah lebih solid dan kekeluargaan, sehingga saling mendukung satu sama lain dalam membangun usaha dan menggapai impian,” ujar Ainul Yaqin kepada wartawan, Jumat (17/05/2024)

Dijelaskan Ainul Yaqin, kehadiran nasabah pada PRS menjadi sangat penting untuk memastikan nasabah mendapatkan proses pelatihan dan pendampingan dengan optimal serta manfaat berjenjang untuk mewujudkan mimpi.

“Selain itu, karena pembiayaan yang diberikan tanpa agunan maka kehadiran PRS sebagai jaminan dari nasabah saat program pembiayaan berjalan,” terang Ainul Yaqin.

Lebih lanjut Ainul Yaqin mengatakan, di Kabupaten Lebak sendiri, BTPN Syariah sudah hadir sejak 2011. Salah satu sentra berprestasi adalah Sentra Cilame yang berlokasi di Kampung Cilame, RT 005, Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Baca Juga  Di Balik Mega Korupsi ASABRI Sudah waktunya Polri Mengelola Dana Pensiun Sendiri

“Sentra Cilame sudah berdiri sejak 27 Februari 2013 lalu, terdiri dari 19 ibu-ibu dan memiliki usaha di berbagai sektor, mulai dari pertanian, menjual ikan hasil nelayan, perdagangan kayu, produksi bata, menjual pasir, produksi makanan, menjual makanan, warung sembako, konveksi, menjual barang kebutuhan rumah tangga,” pungkas Ainul Yaqin

Sementara itu, salah satu nasabah, Siska Ramayani, mengaku telah bergabung menjadi nasabah
BTPN Syariah sejak 2015 dengan pembiayaan awal sebesar Rp 3 juta yang digunakan untuk modal
membangun usaha sembako.

“Alhamdulillah, usaha Ibu Siska terus berkembang dan kini telah mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah hingga Rp 20 juta,” kata Siska.

Masih kata Siska, keberhasilan dirinya dan ibu-ibu nasabah lain tidak terlepas dari pendampingan yang dilakukan oleh Community Officer (petugas lapangan). Mereka bertugas mendampingi langsung ibu-ibu nasabah BTPN Syariah melalui kumpulan atau pertemuan rutin sentra yang diadakan setiap dua minggu sekali.

Baca Juga  Inovasi layanan BOS (Biometric On Site) Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Serang

Dalam setiap PRS, lanjut siska, community officer mendampingi ibu-ibu nasabah dalam melakukan kegiatan perbankan, mulai dari memberikan pembiayaan, membayar angsuran, sampai menabung serta melakukan pemberdayaan dengan membawa akses pengetahuan kepada nasabah.

“Saya dan ibu-ibu nasabah lainnya merasa mendapatkan banyak pengetahuan dan pelatihan dalam memajukan usahanya dari pendampingan yang dilakukan BTPN Syariah melalui kumpulan. Dan kami juga tidak merasa berjuang sendiri, melainkan berjuang menggapai cita-cita dan mimpinya bersama-sama dengan nasabah lain,” ungkap siska.(Ajat)