Pasca Penetapan Bupati/Wakil Bupati Serang, 2 Dewan PKS Ini Kompak Dukung Penuh Kebijakan Tangani Sampah

oleh
Najib Hanafi dan TB M.Sholeh dua anggota DPRD Fraksi PKS Kabupaten Serang yang serius mendukung penanganan sampah di Kabupaten Serang.

Fajarbanten.co.id – Dua anggota DPRD Kabupaten Serang dari Fraksi PKS Najib Hanafi dan TB M Sholeh kompak mendukung kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Ratu Zakiyah dan Najib Hamas untuk memprioritaskan penanganan sampah dan pendidikan di Kabupaten Serang.

Hak ini diungkapkan mereka saat ditemui di DPRD Kabupaten Serang kemarin. Menurut mereka selama 20 tahun terakhir masalah sampah dan pendidikan adalah yang terpenting yang harus diselesaikan oleh pasangan kepala daerah yang baru tersebut.

“Saya berharap pasangan Bupati dan Wakil Bupati segera bekerja dalam waktu 100 hari pertama membereskan berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten Serang,” ujar Najib Hanafi yang juga bertugas di Komisi 4

Baca Juga  Sesepuh PAN Banten Ade Muchlas Syarif Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Kabupaten Serang 2024

Salah satu hal pokok, lanjut Najib, terutama komisi 4 yang jadi kendala sampah yang sudah crowded, ketika reses dan kunjungan masyarakat sering dipertanyakan masalah sampah.

“Bu Zakiyah dan pak Najib waktu kampanye juga berjanji membereskan sampah agar Kabupaten Serang terlihat lebih bersih dan indah,” ungkapnya.

“Namun tak hanya sampah, tapi juga pendidikan dan minimnya lapangan pekerjaan yang ada di Kabupaten Serang Padahal di Kabupaten Serang ada ratusan industri dari hulu ke hilir,” timpal TB Sholeh.

Baca Juga  Dinilai Layak Menjadi Gubernur Banten, Airin Dapat Amanah dari Ratusan Ulama

Bahkan menurutnya ada ada 4 hal yang menjadi dorongan Fraksi PKS kepada Kepala Daerah yaitu sampah, calo tenaga kerja, insentif RT/RW dan insentif guru ngaji /madrasah.

“Ada honor guru ngaji dan madrasah yang masih saja di bawah standar bahkan miris, mengingat jasa mereka mendidik anak-anak penerus bangsa,” kata Sholeh.

Saat ditanya, apakah Kabupaten Serang harus mencontoh Kota Cilegon agar punya tempat pengelolaan dan pengolahan sampah menjadi confiring, Najibmengungkapkan harus dikaji dari berbagai aspek.

“Meski kami sudah sering studi banding ke berbagai kota termasuk Kota Cilegon, tapi untuk diterapkan di Kabupaten Serang perlu banyak sekali pertimbangan mengingat luas wilayah, jumlah penduduk, hingga SDM nya sangat berbeda dengan Cilegon,” jelas Najib Hamas.

Baca Juga  Geruduk Pemkab Serang, Ratusan Massa AMPD Tuntut Netralitas ASN di Pilkada 2024

Untuk langkah awal, Najib dan Sholeh menyarankan untuk penanganan harus lebih awal di tingkat RT dan desa.

“Harus ada edukasi pemilahan sampah di tingkat rumah tangga seperti sampah plastik, sampah kaleng dan sampah yang bisa didaur ulang dan menghasilkan uang bagi masyarakat,” pungkas Sholeh.

“Jadi sampah yang dibuang di TPA adalah sampah yang benar-benar tidak bisa diolah lagi,” tutup Najib. (yogi).