Mengupas Angka Kemiskinan di Pandeglang, Melalui Diskusi Publik

oleh

FAJARBANTEN.CO.ID – Sejumlah organisasi kemasyarakatan bersama beberapa akademisi yang ada di Pandeglang, menggelar kegiatan Diskusi Publik bertajuk “Upaya dalam Akselerasi Penurunan Angka Kemiskinan” di Kabupaten Pandeglang, yang dilaksanakan di Aula STISIP Raya, pada Kamis 16 Mei 2024.

Diskusi Publik dengan narsumber dari Akademisi, Badan Pusat Statistik (BPS), juga dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Pandeglang tersebut, terbilang cukup menarik, dimana dalam paparannya, pihak BPS membuka data terkait angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang, yang menurutnya tergolong masih tinggi se Provinsi Banten.

“Angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2023, memang mengalami penurunan. Kami mencatat, jumlah warga miskin di Pandeglang ada 121.693 jiwa, atau setara dengan 9,27 persen dari total jumlah penduduk Pandeglang sebanyak 1.312.766 jiwa,” jelas R. Achmad Widijanto, Kepala BPS Pandeglang.

Baca Juga  Mengakhiri Tahun 2023 Dan Mengawali Tahun 2024, Pegawai Beserta Warga Binaan Lapas Serang Gelar Doa Bersama

Menyikapi persoalan angka kemiskinan yang telah dipaparkan oleh BPS Pandeglang tersebut, menjadi pembahasan yang cukup komprehensif, baik dari pihak akademisi yang diwakili oleh Prof Suwaib, maupun oleh Endi Fachrudin, selaku Ketua Kadin Pandeglang, dan sejumlah peserta diskusi.

“Indikator kemiskinan tersebut, sebenarnya sulit untuk dapat kita deteksi secara nyata. Karena kemiskinan terkadang tidak berbanding lurus, dengan tingkat kebahagiaan masyarakatnya itu sendiri. Hal ini sering saya temui di lapangan, ada warga yang rumahnya cukup memprihatinkan, tapi bisa tertawa dan mendengarkan musik cukup keras. Jadi saya sarankan, BPS juga harus bisa melakukan survei tingkat kebahagiaan masyarakat itu sendiri, tidak hanya berpatok pada sensus ekonomi, hingga bisa disimpulkan angka kemiskinan,” jelas Prof Suwaib saat itu.

Demikian juga Ketua Kadin Pandeglang, Endi Fachrudin yang mengatakan, bahwa angka kemiskinan bisa di tekan dengan pemberdayaan masyarakat secara komperhensif, serta membuka peluang investasi dan event-event yang bisa membuat perputaran uang di Pandeglang menjadi tinggi.

Baca Juga  Kejari Pandeglang Awasi Pemeriksaan 96 Kades Oleh Inspektorat

“Kami pernah mengadakan Pameran UMKM dan Bajar Ramadhan di Pandeglang beberapa waktu lalu. Dan kegiatan yang kami gelar itu terbilang cukup banyak diminati, serta mampu mengundang pengunjung untuk berbelanja juga cukup tinggi. Bahkan dari data yang kita dapat saat itu, perputaran uang di Bajar saat itu terbilang cukup tinggi, ini kami rasa bisa untuk dijadikan salah satu strategi untuk menekan angka kemiskinan di Pandeglang ini,” papar Ketua Kadin Pandeglang ini.

Sementara itu, Ketua pelaksana acara Diskusi Publik, Mardiana Tirtalaksana mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari aktualisasi gagasan untuk membuat Pandeglang lebih baik, dengan memanfaatkan aset potensial dan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga  Penutupan dan Penganugerahan Hadiah Lomba Literasi Nasional Membaca Sirah Nabi: "Semua Membacanya" 2024

“Bahwa Pandeglang sering dianggap stagnan begini-begini saja. Melalui diskusi ini, kita mencoba mencari solusi dan gagasan dari berbagai gagasan dan sudut pandang agar Pandeglang bisa lebih maju kedepannya,” ungkap pria yang akrab disapa Rian ini.

Menurutnya, sejumlah pakar, akademisi maupun ahli berpendapat, bahwa semua potensi yang ada di Pandeglang ini, sebenarnya dapat mengembangkan Kabupaten Pandeglang ke arah lebih baik, khususnya dalam memberi kesejahteraan masyarakatnya, sehingga angka kemiskinan pun bisa ditekan.

“Melalui diskusi ini, kita coba membuka gagasan dan wawasan masyarakat, khususnya adalah para akademisi dan mahasiswa yang ada di STISIP Banten Raya ini. Sehingga para ahli, baik itu dari BPS, Akademisi, maupun Pengusaha (Kadin-red), bisa memberikan masukan positif, serta langkah-langkah konkret dalam menangani masalah kemiskinan di Kabupaten Pandeglang ini,” tegasnya. (Daday)