Mapala Banten Kibarkan Merah Putih di TPA Bangkonol, Kritik Pemkab Pandeglang soal Pengelolaan Sampah

oleh
Suasana TPA Bangkonol saat di ambil memulai kamera Drone (Sumber Mapala Banten).
Suasana TPA Bangkonol saat di ambil memulai kamera Drone (Sumber Mapala Banten).

Fajarbanten.co.id – Puluhan mahasiswa pecinta alam (Mapala) se-Banten menggelar aksi unik dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Mereka membentangkan bendera merah putih berukuran sekitar 30 meter di atas tumpukan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu 17 Agustus 2025.

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk kritik terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang yang dinilai abai dalam pengelolaan sampah.

Koordinator Pusat Koordinasi Daerah (PKD) Mapala Banten, Juliandi, menyebut langkah Pemkab Pandeglang menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan justru berpotensi merugikan masyarakat sekitar TPA Bangkonol.

“MOU yang seharusnya masih bisa dipertahankan, ternyata sudah disahkan tanpa tindak lanjut yang jelas. Dampaknya sekarang terbengkalai,” ujar Juliandi.

Ia mengingatkan, kasus korupsi anggaran Rp75.9 miliar yang terjadi di Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Tangsel seharusnya menjadi pelajaran agar pengelolaan sampah lebih transparan dan berpihak kepada masyarakat.

Baca Juga  Hari Pertama Pasca Cuti Lebaran 2024, Pj Sekda Provinsi Banten Virgojanti Kunjungi Sejumlah OPD

“Pemerintah wajib menjamin masyarakat hidup sehat dan layak. Namun kenyataannya, persoalan sampah terbengkalai dan kesehatan warga terganggu,” tegasnya.

Menurut Juliandi, upacara bendera yang digelar di atas tumpukan sampah memiliki makna simbolis.

“Bendera seharusnya dikibarkan di tempat yang bersih dan layak. Tapi hari ini kami kibarkan di lokasi yang justru menjadi masalah besar bagi warga,” jelasnya.

Baca Juga  Gandeng Dinkes Kota Serang, Rutan Kelas IIB Serang Gelar Pemeriksaan Kesehatan Bagi WBP dan Petugas

Ia berharap aksi tersebut dapat membuka mata Pemkab Pandeglang, khususnya Bupati Raden Dewi Setiani, agar segera meninjau ulang kerja sama pengelolaan sampah dengan Pemkot Tangsel.

“Kami berharap aksi ini bisa mengetuk hati para pemangku kebijakan untuk berpihak pada masyarakat,” pungkasnya. (Asep)