fajarbanten.co.id – Dalam kepemimpinan Irna Narulita Bupati dan Tanto Warsono Arban wakil bupati Pandeglang dinilai gagal, untuk itu mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Pemuda Oktober (Aliansi Gepok) Kabupaten Pandeglang memberikan catatan dengan memberikan raport merah sebagai bentuk penilaian gagalnya dalam memimpin Kabupaten Pandeglang. Sebab, dinilai tidak bisa kesejahteraan masyarakat kabupaten Pandeglang mulai dari infrastruktur, Kesehatan dan pendidikan. Hal tersebut terungkap dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Pemuda Oktober (Aliansi Gepok) Kabupaten Pandeglang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pandeglang, Senin 30 Oktober 2023.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang Entis Sumantri mengatakan, dalam momentum Hari Sumpah Pemuda dalam kepemimpinan Irna-Tanto masih banyak catatan atau PR (pekerjaan rumah) yang belum di selesaikan dalam mensejahterakan masyarakat.
“Pada momen sumpah pemuda ini dalam kepemimpinan Irna-Tanto, masyarakat Kabupaten Pandeglang belum sejahtera, padahal dalam kepemimpinannya dua periode dan hampir selesai,” katanya.
Bahkan kata Tayo sapaan akrabnya mengatakan,
masih minimnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang, tetapi tidak memiliki inovasi dalam meningkatkannya.
“Masih banyak potensi yang bisa digali, tetapi PAD masih minim. Hal ini membuktikan dalam memimpin tidak memiliki inovasi, sehingga tidak mampu mensejahterakan masyarakat, bahkan pengangguran setiap tahun terus terjadi,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Hata ketua umum GMNI cabang Pandeglang, menurut dia, kepemimpinan Irna-Tanto harus segera melakukan evaluasi birokrasi secara total dalam pemerintahan kabupaten Pandeglang.
“Kami sebagai kaum muda di Pandeglang, meminta kepada pemerintah daerah dan Legislatif untuk segera mengevaluasi setiap program demi terciptanya kemajuan di Kabupaten Pandeglang,” ujarnya.(Iman)