Kasus Janin Meninggal di Puskesmas Labuan, DPRD Pandeglang Desak Evaluasi Layanan Kesehatan

oleh
Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Tubagus Udi Juhdi

FAJARBANTEN.CO.ID- Ketua Komisi IV , Tubagus , angkat bicara soal adanya pasien ibu hamil yang bayinya meninggal dalam kandungan, lantaran diduga lambatnya penanganan dari pihak medis di Puskesmas Labuan.

Pihaknya pun mengaku, sangat menyayangkan atas adanya kejadian tersebut, sehingga pelayanan kesehatan di Puskesmas Labuan, maupun RSUD Berkah , harus dilakukan evaluasi.

“Memang kalau urusan nyawa itu sudah menjadi takdir Allah SWT. Tapi, setidaknya pelayanan kesehatan harus dioptimalkan dulu, supaya pasien darurat cepat mendapatkan pelayanan yang optimal,” ungkap Udi melalui sambungan telepon, Selasa 6 Mei 2025.

Politisi Gerindra itu mengaku, kejadian yang menimpa seorang pasien ibu hamil tersebut patut di jadikan pelajaran bersama agar ke depan tidak terulang kembali.

Baca Juga  RSUD Labuan Diresmikan Gubernur Banten Setelah Mangkrak 12 Tahun

“Saya juga menakan terhadap pihak Dinas Kesehatan Pandeglang, terutama Puskesmas Labuan agar memberikan pelayanan yang seoptimal mungkin,” katanya.

Ia pun mengaku, sudah mencermati masalah tersebut, namun sepertinya saling klaim pembenaran. Kalau melihat pernyataan pihak Puskesmas Labuan, bahwa pelayanan sudah sesuai prosedur dan SOP.

Namun, di sisi lain karena sistem rujukan yang memakan waktu terlalu lama, sehingga pasien harus menelan pahit lantaran anaknya meninggal dalam kandungan.

“Harusnya, jika kondisi pasien darurat harus ada layanan alternatif. Tidak mesti menunggu rujukan di setujui rumah sakit,” ujarnya.

Lanjut Udi, harusnya jika ada pasien yang kritis kemudian di sistem rujukan tidak ada jawaban ketersediaan kamar dan lain lain, mestinya ada konfirmasi antara pihak Puskesmas dan RSUD calon rujukan, untuk mendapatkan solusi percepatan penanganan terhadap pasien yang kritis tersebut.

Baca Juga  Polda Banten Ikuti Video Conference dalam Rangka Pembahasan Evaluasi tentang Penanganan Covid-19 dan Vaksinasi

“Maka dengan adanya masalah itu, tentunya Komisi IV DPRD Pandeglang, ke depan akan melakukan evaluasi, setidaknya lanjut dia, pihaknya akan melakukan tahapan konfirmasi kepada Puskemas Labuan,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Sebelumnya, Kepala Puskesmas Labuan, Sri Rejeki, mengakui pasien datang dalam kondisi janin lemah. “Iya, memang sempat dirujuk dari bidan mandiri ke Puskesmas Labuan. Namun saat tiba, denyut jantung bayinya sudah lemah,” katanya, kemarin.

Baca Juga  Vaksinasi di Pandeglang Dilakukan Secara Masif Dinkes Pandeglang Patut Diapresiasi

Sri menegaskan pihaknya telah melakukan penanganan sesuai prosedur, termasuk memberikan oksigen dan segera menginisiasi rujukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas NICU.

Namun, proses rujukan terhambat karena keterbatasan tenaga sopir ambulans. “Kami punya tiga ambulans, tapi hanya satu sopir. Saat itu, sopir sedang mengantar pasien lain, sementara yang satu lagi berada di luar kota,” ungkapnya.

Selain itu, proses rujukan juga terkendala menunggu konfirmasi ketersediaan ruang NICU dari RSUD Berkah. “Awalnya mau dirujuk ke RS Alinda, tapi tidak ada fasilitas NICU. Akhirnya dirujuk ke RSUD Berkah, tapi harus menunggu balasan dari sistem aplikasi,” tuturnya. (Asep)