Gegara VN Kapus Carita Singgung Relawan, RKM Ancam Lapor Polisi

oleh
Gedung Puskesmas Carita di Desa Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.

FAJARBANTEN.CO.ID,-Relawan Kesehatan Masyarakat (RKM) Lintas Kesehatan Sosial Indonesia (LKSI) berencana melaporkan Kepala Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, ke pihak kepolisian.

Langkah itu diambil buntut dari beredarnya voice note (VN) yang diduga berasal dari Kepala Puskesmas Carita, yang pernyataannya dinilai menyinggung kinerja para relawan kesehatan.

Ketua RKM LKSI, Dede Hidayat, mengungkapkan pihaknya sejak awal telah menentukan sikap untuk tidak menerima pernyataan Kepala Puskesmas dalam voice note tersebut.

“Perkataan dalam voice note itu sangat melukai sekali kepada kami yang memiliki jiwa-jiwa relawan,” ungkap Dede di Pandeglang, Kamis 25 September 2025.

“Terutama untuk relawan LKSI ini, bahkan dalam pernyataan di voice note itu ada penyebutan nama salah seorang pengurus relawan LKSI,” sambungnya.

Baca Juga  Pemkab Pandeglang Ajukan Penangguhan Iuran BPJS Kesehatan Kades dan Perangkat Desa

Dede menambahkan, sejauh ini pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk menyikapi persoalan tersebut, salah satunya dengan mendatangi Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang.

“Persoalan itu sudah kami sampaikan ke pihak Dinkes langsung. Karena perkataan dalam voice note itu sudah menyinggung relawan kesehatan,” katanya.

Ia menegaskan, jika Kepala Puskesmas Carita tidak menunjukkan itikad baik, maka pihaknya akan menempuh langkah hukum.

“Kalau sampai sejauh ini dari pihak Ibu Tien (Kepala Puskesmas Carita-red) tidak ada itikad baik, mungkin bisa jadi kami akan dipolisikan, kami akan melangkah ke Polres Pandeglang,” ujarnya.

Sebelumnya, beredar sebuah voice note yang diduga berasal dari Kepala Puskesmas Carita. Isi rekaman tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak, khususnya para relawan kesehatan, karena dinilai menyinggung dan merendahkan.

Baca Juga  BPK Temukan Proyek Jalan Bermasalah di Pandeglang, Lima Perusahaan Jadi Sorotan

Dalam voice note tersebut terdengar suara yang menyampaikan:

“Assalamualaikum ibu-ibu kader yang hebat, kita yang ada di Puskesmas Carita atau tim yang ada di Puskesmas Carita gak bisa berjalan dengan baik, pelayanan apapun. Apalagi terkait sistem rujukan,” ujar suara dalam voice note itu.

“Tolong bisa dipahami oleh para ibu kader, siapapun itu, atau keluarga, tetangga dari kader, tolong bisa dipahami,” sambung dalam VN tersebut.

“Saya sudah beberapa kali menyatakan kepada kepada ibu kader, sampaikan juga kepada aparat desa, atau ke relawan yang di dalamnya sok pahlawan atau bagaimana. Tolong sampaikan,” ungkap pengirim VN yang diduga Kepala Puskesmas Carita itu.

Baca Juga  Terminal Kadubanen Bakal Disulap Jadi Tipe A, Kemenhub Ambil Alih Pengelolaan

“Pasien yang BPJS PBI artinya punya BPJS yang dibiayai oleh pemerintah, aturan yang dimulai bulan lalu, itu rujukannya ke RSUD Aulia dan RSUD Berkah Pandeglang,. Ulangi ke RSUD Aulia dan Berkah titik itu,” ujarnya.

“Jadi, kalau permintaan pasien ke Rumah Sakit lain gak bisa. Kami sudah ber MoU nya ke RSUD Aulia, kalau Aulia penuh baru ke RSUD Berkah Pandeglang,” jelas suara dalam VN itu.

“Tolong sampaikan tolong jangan pura-pura bego dan pura-pura paham, saya sudah berapa kali diputer-puter informasi ini mas agak paham-paham,” sambungnya dalam VN itu. (Asep)