Fajarbanten.co.id- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang berkomitmen memberantas sarang nyamuk aedes aegypti pembawa kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dalam upaya mencegah kasus DBD, Dinkes mengajak masyarakat Kabupaten Pandeglang untuk bersama-sama rutin melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing, bekerjasama dengan puskesmas.
“Mari kita bersama-sama wujudkan Pandeglang bebas demam berdarah,” kata Kepala Dinkes Hj Eniyati., SKM., M.Kes, melalui Sekretaris Dinkes, H Jaenal Mutakin., S.Kep., M.Kes, Minggu (2/2/2024).
Dijelaskannya, fogging hanya mematikan nyamuk dewasa saja, sedangkan telur dan jentik nyamuk tidak mati dan akan berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam 2-6 hari. Jadi fogging bukanlah cara yang efektif untuk menghentikan penularan demam berdarah.
“Fogging harus dilakukan secara selektif karena mempergunakan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa. Fogging dilaksanakan berdasarkan rekomendasi hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dengan memastikan diagnose DBD yang didukung oleh hasil laboratorium, angka bebas jentik (ABJ) lebih dari 95 persen, dan ada penderita demam baru (terjadi penularan setempat) di wilayah tersebut dalam radius 100 meter,” jelasnya.
Dinkes memberikan cara efektif untuk mencegah DBD adalah melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 4M plus, yaitu :
1. Menguras penampungan air.
2. Menutup tempat-tempat penampungan air.
3. Mendaur ulang barang-barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti.
4. Memantau jentik satu minggu satu kali dengan Gerakan 1 rumah 1 jumantik.
5. Plus menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu, menghindari menggantung pakaian didalam rumah, dan menanam ikan pemakan jentik. (Lensa Event)