BKKBN Kukuhkan KASAD Jenderal Dudung Jadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting

oleh

Pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap 29 Juni Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tetap berfokus pada percepatan penurunan stunting. Dalam kesempatan ini, BKKBN juga mengukuhkan KASAD Jenderal Dudung Abdurachman menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, Harganas kali ini menjadi berbeda karena ada unsur gotong royong pentahelix yakni partisipasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media, melalui apel siaga program Bapak Asuh Anak Stunting.

Hasto menjelaskan nantinya ada 34 kantor Perwakilan BKKBN Provinsi diminta untuk hadir ke rumah-rumah keluarga berisiko stunting. Ia akan memantau langsung setiap kantor perwakilan secara daring sekaligus memberikan arahan kepada keluarga yang dikunjungi.

“Kita datang sambil berikan bantuan ke keluarga. Itu lah hari keluarga yang betul-betul kita ejawantah kan, kita wujudkan. Pemerintah hadir di tengah rakyat dalam arti di tengah-tengah keluarga yang membutuhkan uluran,” kata Hasto dalam keterangan tertulis.

Baca Juga  Bupati Tangerang Bersama Kapolda Banten Kunjungi Vaksinasi di Sekolah MI Al-Husein Tigaraksa

“Maka di Harganas tahun ini disamping kita ingin menunjukkan fokus perhatian pada stunting, juga ingin menunjukkan bahwa ada unsur gotong royong. Gotong royong nya ini lewat Bapak Asuh Anak Stunting,” sambungnya.

Lebih lanjut Hasto menuturkan KASAD Dudung Abdurachman disebut menjadi tokoh publik yang memiliki antusias tinggi terhadap program Bapak Asuh Anak Stunting yang digagas oleh BKKBN. Dudung nantinya akan menjadi donatur untuk ratusan anak berisiko stunting.

Atas perannya tersebut, BKKBN akan mengukuhkan KASAD Dudung Abdurachman menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting karena kepeduliannya terhadap masalah stunting. Hasto berharap hal tersebut dapat diikuti oleh tokoh publik hingga masyarakat lainnya.

“Nah BKKBN sendiri juga tidak ketinggalan. Tentu para ASN jajaran di birokrat ini juga saling gotong royong semampunya, seikhlasnya untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting,” tuturnya.

Baca Juga  Puskesmas Sukamulya Lakukan Penyuluhan Terkait Informasi Penyakit TBC kepada Masyarakat

Pengukuhan KASAD Dudung menjadi duta Bapak Asuh Anak Stunting dilakukan hari ini di Sleman, Jawa Tengah. Acara tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy. Selain pengukuhan KASAD Dudung Abdurachman menjadi duta Bapak Asuh Anak Stunting, acara juga menghadirkan dialog secara virtual.

Hasto berharap dalam kick off acara tersebut dapat menjaring seribu anak asuh yang akan diambil oleh Bapak Asuh Anak Stunting, sehingga representasi tema dalam Harganas tahun ini yang penuh dengan gotong royong bisa terealisasi dengan baik.

Mantan Bupati Kulonprogo ini menambahkan, selain gotong royong pentahelix, BKKBN juga akan menggerakan produk lokal sebagai solusi makanan bergizi seimbang yang bisa diolah melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di setiap desa.

Baca Juga  Warga Pondok Pesantren Modern Daar El-Kutub Antusias Saat Divaksinasi Covid-19

“Sehingga nanti kalau ada dermawan bapak asuh ini mau membantu makanan kalau perlu dimasak di desa itu sudah ada dapurnya, ada timnya Dashat. Dashat ini dibangun untuk mengaktualisasikan produk lokal tadi,” ujarnya.

Sebagai informasi,stunting merupakan ancaman nyata bagi masa depan anak-anak dan Indonesia. Angka kasus stunting yang saat ini mencapai 24% masih melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) yakni prevalensi stunting kurang dari 20%.

Berbagai upaya telah dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menurunkan angka kasus stunting yang pada 2013 masih berada pada prevalensi 37,8% dan pada 2019 berhasil diturunkan menjadi 27,6% dan saat ini berada pada angka 24%.

BKKBN terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting nasional menjadi 14% pada 2024.