IRAN TEGUH PADA NILAI-NILAI DEMOKRASI : MASYARAKAT PALESTINA YANG DIUSIR AGAR BISA KEMBALI KE TANAH MEREKA

oleh

Duta Besar Republik Islam Iran, Yang Mulia Mohammad Boroujerdi, bertemu dengan para wartawan di rumah dinas Kedubes Iran pada Selasa, 31/10/2023. Dalam pertemuan sekitar dua jam tersebut, Boroujerdi menjelaskan berbagai hubungan bilateral dan posisi Republik Islam Iran berkaitan dengan perkembangan terkini pendudukan Israel ke Palestina.

Pertemuan yang dihadiri sekitar 45 wartawan dari berbagai media, Boroujerdi mengawali dengan memperkenalkan diri sebagai Duta Besar Iran untuk Republik Indonesia yang baru. Ia menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Jokowi pada 31 Oktober 2023 lalu. Mohammad Boroujerdi, sebenarnya adalah sosok yang sudah tidak asing lagi tentang Indonesia karena pernah menjadi diploma di Indonesia selama 22 tahun.

Boroujerdi menjelaskan tentang posisi dan tindakan Republik Islam Iran terkait dengan kecaman terhadap kejahatan rezim Zionis di Gaza “Iran memang memberikan dukung politik, tetapi keterlibatan operasi tidak pernah dilakukan oleh Iran,” ujar Boroujerdi.

Menurut Boroujerdi, Iran memang selalu mendukung hak-hak warga Palestina. Namun bukan berarti pemerintahannya ikut campur dalam masalah militer, termasuk pelaksana operasi Badai Al Aqsa yang dilakukan Hamas. “Tuduhan Iran bantu dan rencanakan ini tidak berdasar, sudah dijelaskan juga oleh Hamas. Iran tidak terlibat baik secara langsung atau tidak langsung,” lanjutnya.

Baca Juga  Dua Rumah Warga Cisata Terdampak Longsor

“Pendekatan Iran pada nilai-nilai demokrasi. Masyarakat Palestina yang diusir bisa kembali ke tanah mereka” tegas Boroujerdi yang didampingi oleh Madame Elaheh, isterinya.

Menurut Boroujerdi, berkali-kali Barat meminta Iran agar tidak terlibat dalam perang antara Israel dan Palestina. Namun, justru Israel yang terus melakukan serangan ke beberapa negara tetangga, termasuk Iran.

Baca Juga  Staf LPP Tangerang Memberikan Sosialisasi Kepada Puluhan Napi Baru

Boroujerdi meminta agar melihat perang yang saat ini terjadi di Gaza bukan hanya terfokus pada momen 7 Oktober saja. Semua itu berasal dari tindakan pendudukan Israel yang sudah berlangsung puluhan tahun dan memakan banyak korban jiwa rakyat Palestina. “Akar musibah yang terjadi berbeda dengan yang didengar dan dibaca. Ini sangat mendalam. Tujuan rezim zionis ini genosida, membersihkan bangsa Palestina dan menyatukan pendudukan,” ujarnya kepada para wartawan yang hadir. (RI)