Masjid Jadi Pusat Layanan Umat, DKM Pandeglang Dapat Pelatihan Pertolongan Darurat

oleh

Fajarbanten.co.id– Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (PROKAMI) Wilayah Banten bersama IMANI Care, mengadakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang, RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang, serta Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang, Sabtu (20/9/2025).

‎Ketua Panitia Pelaksana, Enong Iroh, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme kepada 28 peserta yang mengikuti acara.

‎”Kami berharap pelatihan ini dapat menambah wawasan dan keahlian para pengurus masjid, sehingga mereka mampu menjadi garda terdepan dalam kesiapsiagaan darurat di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

‎Menurut Enong, PROKAMI merupakan organisasi profesi yang beranggotakan tenaga kesehatan Muslim di Indonesia.

‎”Organisasi ini berfokus pada peningkatan kompetensi, jejaring keilmuan, serta kontribusi nyata tenaga kesehatan dalam pelayanan umat, baik melalui edukasi kesehatan, kegiatan sosial, maupun aksi kemanusiaan,” katanya.

‎Kata Enong, IMANI Care adalah lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang kesehatan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Lembaga ini aktif mengadakan program layanan kesehatan gratis, pelatihan medis dasar, hingga penyaluran bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.

‎”Sinergi PROKAMI dan IMANI Care diharapkan dapat memperkuat peran masjid sebagai pusat pembelajaran, pemberdayaan, dan pelayanan sosial bagi umat,” tuturnya.

‎Ketua PROKAMI Wilayah Banten, dr.Nuly menegaskan pentingnya kegiatan tersbeut, bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga pusat peradaban umat.

‎”Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan para pengurus masjid memiliki keterampilan dasar penyelamatan jiwa yang bisa langsung diterapkan saat keadaan darurat,” katanya.

‎Tujuan utama dari pelatihan ini lanjut dr.Nuly, adalah membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dasar pertolongan pertama, khususnya pada kondisi henti jantung mendadak (cardiac arrest) dan tersedak (choking).

‎”Dengan keterampilan tersebut, para pengurus masjid dapat lebih sigap memberikan bantuan kepada jamaah maupun masyarakat sekitar sebelum tenaga medis profesional tiba,” ujarnya.(Iman)