Fajarbanten.co.id – Sebanyak 40 sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri di Kabupaten Pandeglang bakal menerima bantuan laptop dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Pandeglang. Bantuan tersebut bersumber dari APBD tahun anggaran 2025 dengan total anggaran mencapai Rp800 juta.
Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Pandeglang, R. Karna Suyana mengatakan, saat ini pengadaan laptop masih dalam tahap pemesanan melalui e-katalog.
“Sekarang masih proses pemesanan di e-katalog. Proses pemesanan ini kami tunggu sampai bulan Oktober ini. Jadi masih on the process lah,”ungkapnya, Selasa 16 September 2025.
Ia menegaskan bantuan tersebut hanya diperuntukkan bagi TK atau PAUD Negeri. Sementara untuk sekolah swasta, tidak termasuk dalam penerima program karena berbeda skema anggaran.
“Untuk 40 sekolah TK atau Paud Negeri, kalau untuk swasta engga, karena belanjanya di belanja modal bukan di belanja hibah,” ujarnya.
Menurut Karna, pemerintah daerah memang memiliki kewajiban untuk lebih memprioritaskan sekolah negeri.
“Dan memang kebutuhan kami, kenapa tidak memprioritaskan yang swasta, tapi kami juga punya sekolah Negeri yang notabenenya memang tanggung jawab pemerintah. Kalau yang swasta diakan punya yayasan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, saat ini seluruh TK dan PAUD Negeri di Pandeglang belum memiliki laptop sehingga menjadi kebutuhan prioritas.
“Terlepas dari itu, mungkin pada kesempatan ini. Ya, kami masih karena di sekolah semua yang Paud atau TK Negeri belum punya, kita memprioritaskan yang punya Pemerintah Daerah,” katanya.
Disdikpora Pandeglang menunjuk CV Sekar Citra Sejahtera sebagai penyedia dalam pengadaan laptop tersebut. Karna menyebut, pemilihan perusahaan dilakukan melalui mekanisme e-katalog.
“Perusahaan ini sementara yang kami pilih CV Sekar Citra Sejahtera. Bukan rujukan, dari beberapa e-katalog yang memang sangat bisa terpilih karena mengingat spek yang kami keluarkan dengan harga yang mereka tawarkan kompatibel,” ucapnya.
Terkait merek, pihaknya tidak menetapkan nama tertentu agar tidak menimbulkan kesan monopoli.
“Kalau di situ kami sebetulnya tidak engga bermain merek ya, karena merek itu seolah-olah nanti monopoli. Memang ada mereknya cuman kami tidak bisa menyebutkan. Tapi yang pasti hal ini sudah dengan metode proses dengan Perpres pengadaan barang dan jasa,” jelasnya.
Untuk spesifikasi kata dia, laptop yang akan dibeli disebut memiliki prosesor dengan performa tinggi. “Kalau untuk spesifikasinya insyaallah tinggi core i9,” ujarnya.
Karna menambahkan, anggaran Rp800 juta hanya dialokasikan khusus untuk TK dan PAUD Negeri. Pagu anggaran ditetapkan Rp20 juta per unit, namun dalam realisasi harga diperkirakan lebih rendah.
“Itu hanya khusus buat Paud atau TK Negeri untuk per unitnya di pagi anggaran Rp20 juta tapi dalam pelaksanaannya kami harga di bawah itu kisaran Rp19 juta. Di surat pesanan kita menginginkan barang itu bisa ready bulan Oktober,” tuturnya. (Asep)