Usul Pemakzulan Wapres Gibran Disebut Tidak Berdasar Hukum

oleh
Wapres RI Gibran Rakabuming Raka

FAJARBANTEN.CO.ID-Usulan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dilontarkan sejumlah purnawirawan TNI dan ditindaklanjuti melalui surat ke DPR-MPR, dianggap tidak berdasar secara hukum dan justru mencederai nilai-nilai Sapta Marga.

“Pemakzulan bukan jalan seorang prajurit. Ini bukan hanya keliru secara konstitusi, tapi juga pengingkaran terhadap nilai-nilai luhur TNI,” kata Direktur Eksekutif Observo Center, Muhammad Arwani Deni dikutip dari Rmol, Kamis, 5 Juni 2025.

Arwani menegaskan, pemakzulan presiden atau wakil presiden hanya dimungkinkan jika terbukti melakukan pelanggaran berat, seperti pengkhianatan, korupsi, penyuapan, atau tindak pidana berat lainnya.

“Tak ada satu pun indikator tersebut pada Wapres Gibran hari ini. Jadi, seruan ini bukan kritik konstitusional, tapi upaya delegitimasi kekuasaan yang sah,” lanjutnya.

Arwani bahkan menyebut narasi pemakzulan ini berpotensi sebagai bentuk “kudeta halus” dan bukan perjuangan demokratis.

Baca Juga  SDN Pasar Baru 1 Raih Peringkat Satu Cerdas Cermat Provinsi Banten

“Kalau kecewa dengan hasil Pemilu 2024, siapkan diri untuk 2029 secara ksatria. Bangun narasi, rebut kembali kepercayaan rakyat, bukan menggoyang legitimasi yang sah,” ujar Arwani.

Arwani juga menyoroti motif di balik munculnya wacana tersebut. Ia mempertanyakan, apakah suara-suara itu murni lahir dari nurani atau hanya dibalut kepentingan politik yang belum siap menerima kekalahan.

Baca Juga  Ketum DPP KNPI Pusat Ali Hanafiah Apresiasi Keputusan Presiden Prabowo Terkait Sengketa Empat Pulau

“Kita harus waspada. Jangan sampai figur purnawirawan dimanfaatkan untuk membungkus ambisi kekuasaan. Demokrasi tidak boleh disandera oleh elite yang enggan legawa,” tambahnya.

Ia menghimbau agar para purnawirawan tetap menjunjung kehormatan pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Jangan rusak reputasi yang dibangun dengan darah dan pengorbanan demi manuver politik jangka pendek. Bangsa ini butuh keteladanan, bukan kegaduhan,” tandasnya.(Red).