Tekan Angka Stunting, BKKBN RI Launching 4 Inovasi

oleh
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso (rompi hitam-kanan) bersama Kepala BKKBN Banten Rusman Effendi meninjau booth konsultasi warga.

FAJARBANTEN.CO.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melaunching Program Bangga Kencana Percepatan Penurunan Stunting di Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Selasa (7/11/2023).

Dalam acara tersebut dihadiri ratusan masyarakat, yang juga diberikan bantuan sembako dan makanan sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting pada balita di Lebak.

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso dalam sambutannya mengatakan, Program Bangga Kencana Percepatan Penurunan Stunting merupakan upaya mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Lebak dan Banten.

Baca Juga  Din Syamsuddin Dukung dan Apresiasi KSAD Dudung Terkait Pembangunan Islamic Center di Solo

“Ini tujuan sebenarnya adalah untuk mendukung upaya Pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Melalui pendekatan dan upaya penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Kemudian juga peningkatan KIE itu pilar kedua dalam strategi percepatan penurunan stunting, yaitu kampanye nasional progam penurunan stunting,” ujarnya.

Disebutkan Sukaryo, Program Bangga Kencana Percepatan Penurunan Stunting untuk lebih meningkatkan penurunan angka stunting secara maksimal. Ada 4 inovasi yang diluncurkan hari ini yaitu Mocuga Penting (Mobile Cinta Keluarga Peduli Stunting),, TPK Super Hebat, Satya Gatra dan Aplikasi Morena.

Baca Juga  Menciptkan Pemasyarakatan Sehat, Lapas Serang Gelar Aksi Bersih-Bersih Dalam Rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60

Dalam launching Bangga Kencana Percepatan Penurunan Stunting dikenalkannya juga Mobil Cinta Keluarga atau Mocuga untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah pedalaman.

BKKBN RI berkomitmen untuk merealisasikan percepatan penurunan stunting atau kekerdilan yang dialami anak-anak mencapai 14 persen pada 2024.

“Kita optimistis angka prevalensi stunting turun hingga 14 persen tahun 2024 sesuai harapan Presiden Joko Widodo,” imbuh Teguh.

Baca Juga  Deklarasi BTNI: Erros Djarot Serukan Indonesia Bebas Diskriminasi Etnis

Sementara itu Ade Sumardi ketua APDESI Provinsi Banten yang juga ketua TIm Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten menegaskan akan mendorong para kepala desa di Banten untuk segera bersama-sama mendata warganya yang berpotensi stunting.

“Nantinya data ini akan diolah dan akan dicarikan solusi terbaik dan tercepat agar tidak ada lagi balita di Banten yang terkena stunting. Pemerintah pusat sudah mengucurkan dana untuk ini semua, tinggal penerapan dan pelaksanaannya saja di lapangan yang tepat sasaran,” pungkasnya. (Yogi)