fajarbanten.co.id – Ratusan warga dari Desa Cadasari dan Desa Tapos, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, bergotong-royong memperbaiki jalan penghubung antar desa yang rusak parah selama lebih dari 20 tahun. Aksi ini dilakukan secara swadaya tanpa bantuan pemerintah setempat.
Perbaikan jalan sepanjang 2,5 kilometer itu dimulai pada Minggu (11/5/2025) sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang dinilai lalai dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar.
Warga menyebut, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengusulkan perbaikan jalan tersebut. Mulai dari forum musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbang), hingga menyampaikan aspirasi ke anggota DPRD. Namun, tak satu pun membuahkan hasil.
“Sudah lebih dari 20 tahun jalan ini rusak. Kami hanya diberi janji oleh kepala desa dan camat, tapi tak ada aksi nyata,” ungkap Mahmud, warga Kampung Waas, saat ditemui di lokasi perbaikan, Selasa 13 Mei 2025.
Ia menambahkan, kondisi jalan berlubang dan minim Penerangan Jalan Umum (PJU) membuat warga sering menjadi korban kecelakaan dan tindak kriminal. Mahmud bahkan mengusulkan agar pengelolaan jalan diserahkan ke masyarakat apabila pemerintah tidak mampu menanganinya.
“Kalau memang tidak sanggup membangun jalan ini, serahkan saja pengelolaannya ke warga,” tegasnya.
Sebagai bentuk protes lanjutan, warga berencana menyampaikan langsung keluhan mereka ke Pendopo Bupati Pandeglang. “Kami akan datang dengan membawa pengeras suara. Bukan untuk marah, tapi kami ingin suara kami didengar,” kata Mahmud.
Sikap serupa disampaikan Agus, tokoh pemuda setempat. Ia mengaku telah berulang kali mengajukan perbaikan jalan melalui berbagai jalur formal, namun tak kunjung terealisasi.
“Capek rasanya terus mengusulkan tanpa hasil. Kalau memang wilayah ini tidak dianggap bagian dari Pandeglang, pindahkan saja ke Serang. Toh ini wilayah perbatasan,” ujarnya dengan nada kecewa. (Asep).