SMA Negeri 3 Pandeglang Gelar Gebyar P5, Wujudkan Sekolah Damai Tanpa Bullying

oleh

Fajarbanten.co.id, Pandeglang – SMA Negeri 3 Pandeglang, Provinsi Banten, menggelar Gebyar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (KMB). Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter siswa agar lebih mandiri, kreatif, serta memiliki kepedulian sosial, khususnya dalam mencegah bullying di lingkungan sekolah.

Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD) Pandeglang, Dede Rukhyati, mengatakan bahwa P5 merupakan program penting dalam Kurikulum Merdeka Belajar untuk membangun karakter siswa secara lebih menyeluruh.

“Penguatan karakter dalam Kurikulum Merdeka Belajar menargetkan siswa agar memiliki tujuh karakter utama. Kegiatan di SMA Negeri 3 Pandeglang ini mengusung tema Sekolahku Damai Tanpa Bullying, yang sangat relevan dalam membangun lingkungan belajar yang nyaman dan aman,” ungkapnya, Kamis 20 Februari 2025.

Ia juga menambahkan bahwa Kabupaten Pandeglang menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Banten yang menjadi percontohan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar untuk jenjang SMA dan SMK.

Baca Juga  Kanim Serang Berikan Giveaway Passport Gratis Kepada 5 Penanya Dalam Kegiatan Satu Jam Bersama Menteri Hukum dan HAM RI

“Alhamdulillah, di Provinsi Banten, hanya Kabupaten Pandeglang yang dijadikan percontohan untuk penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di tingkat SMA dan SMK. Ini tentu menjadi tantangan sekaligus kebanggaan bagi kami,” jelasnya.

Dede berharap, melalui kegiatan ini, para siswa dapat lebih memahami pentingnya memiliki karakter yang kuat, mandiri, dan bertanggung jawab.

“Harapannya, siswa lebih mandiri, lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dan tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif, termasuk tindakan perundungan,” katanya.

Sementara itu, Plt. Kepala SMA Negeri 3 Pandeglang, Aan Qonaah, menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi menjadi wadah bagi siswa untuk menampilkan hasil pembelajaran mereka dalam bentuk nyata.

“Kegiatan ini merupakan gebyar projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tujuannya adalah menyediakan media bagi siswa untuk menunjukkan hasil belajar mereka. Kami sangat mengapresiasi proses pembelajaran berbasis projek ini,” ujar Aan.

Baca Juga  Tanggap Darurat Bencana Alam di Sukabumi, IOH Turun Tangan Salurkan Bantuan Kemanusiaan

Ia juga mengungkapkan bahwa antusiasme siswa sangat tinggi dalam kegiatan ini, karena tema yang diusung sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.

“Antusiasme siswa kelas XII dan seluruh warga sekolah luar biasa. Selain karena ini merupakan hal baru, tema dan subtema yang diangkat juga sangat relevan dengan permasalahan yang sering terjadi di lingkungan sekolah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Aan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam mencintai lingkungan sekitar dan menanamkan nilai-nilai karakter yang kuat.

“Kami berharap siswa bisa lebih kreatif dalam mengelola lahan kosong agar lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu, mereka juga bisa menumbuhkembangkan karakter seperti berakhlak mulia, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, gotong royong, mandiri, dan inovatif,” tambahnya.

Baca Juga  Peringatan HUT RI ke-79 Di Lapas Cilegon, Dari Upacara Khidmat Hingga Keceriaan Perlombaan

Mengenai tema Sekolahku Damai Tanpa Bullying, Aan menegaskan bahwa pihak sekolah ingin membekali siswa dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menciptakan interaksi sosial yang sehat.

“Kita ingin memberikan bekal psikologis kepada anak-anak agar mereka memahami pentingnya menjaga hubungan baik dengan teman sebaya dan mencegah tindakan bullying. Mereka harus bisa berpikir kritis dalam mencegah perundungan agar tidak terjadi secara masif,” jelasnya.

Aan juga berharap, dengan adanya kegiatan ini, SMA Negeri 3 Pandeglang dapat menjadi sekolah yang benar-benar bebas dari bullying, serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa.

“Mudah-mudahan ke depannya, khususnya di sekolah kami, tidak ada lagi bullying. Kami ingin anak-anak semakin sadar bahwa bullying itu tidak boleh dilakukan dalam bentuk apa pun,” pungkasnya.