SKK Migas Teken Proyek South Hub, Produksi Gas Naik 2.000 BSCF

oleh

JAKARTA – SKK Migas bersama sejumlah kontraktor menandatangani perjanjian komersial proyek migas South Hub yang diperkirakan mampu menambah produksi hingga 2.000 billion standard cubic feet (BSCF) gas dan 19 juta barel kondensat. Penandatanganan berlangsung di kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (27/9/2025), sebagaimana siaran pers yang diterima kantor pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Jakarta.

Kesepakatan tersebut diteken oleh Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Managing Director Eni Indonesia Roberto Daniele, Direktur Pertamina Hulu Energi East Sepinggan Sunaryanto, serta Country Manager Tiptop Indonesia Qin Shenggao.

Perjanjian ini mencakup lima dari enam wilayah kerja migas, yakni WK Rapak, WK Selat Makassar, WK Sepinggan Timur, WK Ganal, dan WK Muara Bakau serta Ganal Barat. Tiga perjanjian pertama mengatur hak dan kewajiban para pihak dalam komersialisasi minyak dan kondensat, sedangkan dua lainnya terkait pengembangan LNG guna mendukung keputusan investasi.

Baca Juga  Polisi Gagalkan Aksi Tawuran di Menes, 17 Unit motor berhasil diamankan

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menegaskan, proyek ini akan menjadi penopang kebutuhan gas domestik di Kalimantan Timur melalui Sistem Kalimantan Timur. Sebagian gas akan diolah menjadi LNG di Kilang LNG Badak, Bontang. “Langkah ini akan langsung memperkuat ketahanan energi nasional,” ujar Djoko.

Selain itu, proyek South Hub juga diharapkan mengoptimalkan fasilitas produksi terapung (FPU) Jangkrik dengan pasokan gas dari lapangan Jangkrik, Merakes, Gendalo, Gandang, dan Maha. “Sebagai kelanjutan, Eni juga tengah mengembangkan Proyek North Hub yang ditargetkan beroperasi pada 2028,” tambah Djoko.

Baca Juga  HMI Pandeglang Soroti 15 Badak Yang Hilang Kawasan TNUK

Djoko menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini. Ia berharap penandatanganan segera diikuti dengan realisasi di lapangan, tidak hanya untuk South Hub, tetapi juga North Hub. “Dengan kolaborasi yang erat, industri migas Indonesia akan semakin kuat dan berkelanjutan,” ujarnya. (rls/esf)