Fajarbanten.co.id -;Suara teriakan yang menggema dari Kampung Lame, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, sempat membuat warga sekitar terkejut. Namun, suara itu ternyata berasal dari proses latihan intensif yang dilakukan oleh komunitas seni Ruang Kreatif Halaman Budaya, sebagai persiapan tampil di Lanjong Art Festival 2025.
Festival seni berskala nasional dan internasional tersebut dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025 di Tenggarong, Kalimantan Timur, dengan mengusung tema “Habis Barat Terbitlah Timur”. Acara ini akan mempertemukan pelaku seni dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara.
Ruang Kreatif Halaman Budaya akan mementaskan naskah berjudul “Anak Panggung di Negeri Panggung” karya Ab Asmarandana. Pertunjukan ini menggambarkan dinamika kehidupan aktor teater di Indonesia, yang kerap bergelut dengan dilema idealisme dan realitas sosial.
Pementasan akan dimainkan oleh Nanda Maulana dan Ruli Akmal, dengan arahan sutradara RA Yopi Hendrawan, musik digarap oleh Abdurrozaq, dan diproduseri oleh Lita Paramitha.
Sutradara RA Yopi Hendrawan menyebut, proses penciptaan karya ini dimulai dari refleksi mendalam terhadap kondisi sosial yang dihadapi para seniman.
” Proses garapan dimulai dari laku renung, menempatkan diri kami sebagai objek sekaligus subjek. Tubuh, rasa, dan pikiran kami menjadi media,” ungkap Yopi, Selasa 29 Juli 2025.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa bentuk pertunjukan bukanlah tujuan utama. Akan tetapi, gaya penyampaian yang autentik menjadi tantangan tersendiri dalam proses penciptaan.
“Bentuk pertunjukan bukan tujuan utama, tetapi gaya ungkap adalah pekerjaan rumah yang harus ditemukan agar prosesnya terasa nikmat, dan semoga berkesan bagi penonton,” ujarnya.
Dikatakan Yopi, selain dikenal dengan pendekatan kreatif yang mendalam, Ruang Kreatif Halaman Budaya juga konsisten mengangkat isu-isu sosial melalui karyanya. Dalam setiap penampilannya, kelompok ini kerap menyisipkan wacana kritis dan kontemplatif, menjadikan seni sebagai ruang refleksi publik.
” Bagi kami, seni bukan hanya soal estetika, tapi juga cara untuk menyuarakan realitas yang sering luput dari perhatian. Lewat panggung, kami ingin mengajak penonton merenung bersama,”katanya.
Ia mengungkapkan, dalam partisipasi di Lanjong Art Festival diharapkan dapat menjadi representasi suara dan semangat seni dari Banten di panggung nasional.
“Kami berharap keikutsertaan di Lanjong Art Festival bisa menjadi jalan untuk memperkenalkan perspektif budaya Banten kepada publik yang lebih luas, sekaligus membangun dialog lintas daerah lewat karya,”tutupnya. (Asep)