FAJARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Lebak terus berkomitmen mencetak anak-anak berkualitas sebagai bagian dari upaya mewujudkan Generasi Emas 2045 melalui Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). Program ini difokuskan pada penguatan pengasuhan anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang dititipkan di tempat penitipan anak (TPA) saat orang tua mereka bekerja.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah, mengatakan bahwa pihaknya secara rutin menggelar pelatihan bagi para pengasuh dan pendamping TPA agar dapat memberikan pengasuhan yang optimal.
“Kita terus memberikan pelatihan terhadap pemilik tempat penitipan anak, agar anak yang ditinggalkan orang tuanya bekerja dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujarnya di Lebak, Senin (28/7/2025).
Program Tamasya yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertujuan mendukung keluarga, khususnya orang tua bekerja, dalam pengasuhan anak usia dini. Melalui pengasuhan yang tepat, termasuk pemenuhan gizi dan protein, anak-anak diharapkan tumbuh sehat, cerdas, serta memiliki karakter yang mandiri dan penuh kasih sayang.
Tuti menjelaskan, pelatihan diselenggarakan menggunakan sistem belajar mandiri melalui modul pengasuhan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta disertai dengan pemberian alat permainan edukatif (APE) untuk menunjang perkembangan kognitif anak-anak.
“Persiapan Generasi Emas harus dilakukan sejak dini, mulai dari pembentukan karakter, kecerdasan, hingga pemenuhan gizi,” tambahnya.
Saat ini, terdapat puluhan TPA yang tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak. Beberapa di antaranya terintegrasi dengan kelompok bermain (Kober) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Seluruh TPA tersebut berada di bawah naungan Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak.
Menurut Tuti, peran TPA sangat krusial dalam pengasuhan anak-anak ASN maupun masyarakat umum yang bekerja di luar rumah.
“Kami minta agar TPA benar-benar menjadi tempat yang nyaman dan mendidik, tempat anak mendapatkan kasih sayang dan pelajaran kemandirian,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala TPA Nurul Hasanah di Rangkasbitung, Nina, menyambut baik pelatihan yang diberikan pemerintah daerah melalui Program Tamasya. Menurutnya, pelatihan tersebut memberikan banyak manfaat bagi peningkatan kualitas pengasuhan anak.
“Pelatihan ini sangat berguna, terutama dalam membentuk karakter anak yang mandiri, sehat, dan cerdas. Kami berharap bisa menerapkan semua materi pelatihan di TPA kami agar anak-anak tumbuh menjadi generasi unggul di masa depan,” katanya.
Dengan penguatan peran TPA melalui Program Tamasya, Pemerintah Kabupaten Lebak optimistis dapat mencetak generasi penerus yang sehat, cerdas, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. (Ajat)