Nasib TPA dan Pengolah Sampah di Provinsi Banten

oleh
Saeful Anwar Kabid Agama, Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Banten Genius Network

Oleh : Saeful Anwar
Kabid Agama, Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Banten Genius Network

Pada umumnya penutupan dan penolakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dijadikan dasar pertimbangan keselamatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Namun, sampah akan terus hadir, setiap hari, dari rumah tangga, industri, hotel, restoran, rumah sakit, dan berbagai sektor lainnya.

Sementara itu, budaya buang sampah sembarangan masih mengakar kuat. Hampir di sepanjang jalan, sungai dan laut nampak kantong-kantong plastik berisi sampah dibuang begitu saja dan seolah pinggir jalan dan aliran sungai, bahkan laut adalah tempat pembuangan sampah yang legal.

Baca Juga  Pencemaran Sungai di Banten Menjadi Warisan Masalah Tanpa Akhir

Pemilihan dan penetapan serta penutupan TPA di beberapa kabupaten/ kota di Provinsi Banten menghadapi masalah baru yang tidak dapat diabaikan begitu saja.

Ini bukan lagi sekadar persoalan fasilitas, tapi cerminan dari pola pikir dan kebiasaan kolektif yang harus diubah. Oleh karenanya Banten Genius Network mengharapkan pemerintah daerah memiliki strategi jangka panjang dan terintegrasi.

Baca Juga  Membedah Politik Monopoli Cina Lewat Mobile Legends

Banten Genius Network berharap ada langkah konkret dan tindakan cepat agar masalah sampah menjadi salah satu agenda utama Pemerintah Provinsi Banten. Karena saat ini dibutuhkan adalah aksi nyata, terukur, dan berkelanjutan untuk membantu pengelolaan sampah secara terpadu dan berkelanjutan.

Pemerintah Provinsi Banten harus segera membangun sistem baru, yakni yang berorientasi pada pengurangan sampah dari sumbernya dan membangun Pengelolaan sampah berbasis teknologi, serta budaya sadar lingkungan dari rumah, sekolah, pabrik, pasar, hotel hingga perkantoran yang harus menjadi lokus utama.

Baca Juga  Bahaya Radiasi Mata Bisa Sampai Katarak

Semoga Pemprov Banten dapat segera menyelesaikan persoalan sampah di Banten