Kinerja APBN Provinsi Banten Periode hingga 30 November 2024 Sangat Baik

oleh

fajarbannten – Secara keseluruhan kinerja APBN Provinsi Banten sampai dengan 30 November 2024 menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini terlihat secara umum pendapatan dan belanja negara tumbuh positif (yoy) seperti yang disampaikan oleh para pimpinan Kemenkeu Satu Regional Banten yakni Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten, Suska, Kepala Kanwil DJP Banten, Cucu Supriatna, Kepala KPU BC Soetta, Gatot
Sugeng Wibowo, dan Kepala Kanwil DJKN Banten, Djanurindro Wibowo.

Menurut Suska, secara umum realisasi pendapatan APBN regional Banten sampai dengan 30 November 2024 berkinerja sangat baik. Realisasi penerimaan pajak telah mencapai 88,08% dari target, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai 89,64% dari target dan realisasi PNBP telah mencapai 143,21% dari target.

Secara keseluruhan, total realisasi

pendapatan sampai dengan 30 November 2024 telah mencapai 88,96% dari target dan mengalami pertumbuhan sebesar 12,88% (yoy). Kinerja PNBP, Belanja Negara, Penyaluran KUR dan UMi Suska menyampaikan, kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 30 November 2024 sangat baik dan mengalami pertumbuhan positif, dengan realisasi telah mencapai Rp1,63 triliun atau 143,21% dari target dan mengalami pertumbuhan sebesar 10,48% (yoy). Kinerja PNPB ini dito pang oleh Pendapatan Pelayanan Pertanahan, Jasa Kepelabuhanan,
Pendapatan Paspor, Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan dan Jasa Pelayanan Rumah Sakit.

Selanjutnya, dari sisi belanja negara sampai dengan 30 November 2024 te realisasi sebesar Rp25,87 triliun atau 89,00% dari pagu dan mengalami pertumbuhan sebesar 9,88% (yoy).
Kontribusi realisasi belanja negara terbesar berasal dari belanja TKD sebesar Rp17,15 triliun, kemudian belanja K/L sebesar Rp8,72 triliun. untuk seluruh jenis Belanja K/L di Provinsi Banten sampai dengan 30 November 2024 mengalami pertumbuhan positif, kecuali belanja modal yang mengalami kontraksi sebesar 32,50%. Hal ini disebabkan karena terdapat penurunan pagu
belanja modal yang cukup signifikan untuk tahun 2024 pada satker tertentu.
Terkait hibah, total pendapatan hibah yang diterima oleh satuan kerja vertikal sampai dengan 30 November 2024 sebanyak 64 hibah dengan total nilai sebesar Rp152,79 miliar. Hibah tersebut
digunakan untuk menunjang kegiatan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Provinsi Bantenbdan pencapaian Program Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN.

Baca Juga  Dialog Nasional Memfokuskan Perhatian pada Kaum Marginal: "Keberpihakan Dimulai dengan Mendengarkan"

Suska juga menjelaskan, kinerja penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) sampai dengan 30 November 2024 telah tersalurkan sebesar Rp 17,15 triliun atau 96,06% dari total alokasi TKD dan tumbuh sebesar 11,61%. Secara umum untuk semua jenis TKD mengalami pertumbuhan positif,
karena terjadi peningkatan realisasi TKD dan bertambahnya kegiatan yang telah diselesaikan pada periode ini.

Kementerian Keuangan juga memiliki misi khusus dalam mengawal penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ultra Mikro (UMi). Sampai dengan 30 November 2024 penyaluran
KUR tumbuh positif 0,16% dan penyaluran UMi tumbuh positif 3,00%. Penyaluran KUR dan UMi terbesar berada di Kabupaten Tangerang masing-masing sebesar Rp1,41 triliun dan Rp120,46 miliar.

Sedangkan KUR dengan skema mikro dan KUR berdasarkan sektor perdagangan besar dan eceran merupakan kelompok penyaluran KUR terbesar dengan nilai penyaluran masing-masing sebesar Rp3,018 triliun dan Rp3,019 triliun.

Selanjutnya terkait dengan kinerja APBD Banten sampai dengan 30 November 2024, pendapatan daerah mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,72% dan belanja daerah juga
mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,52%. TKD yang telah disalurkan ke Provinsi Banten
sampai dengan 30 November 2024 sebesar Rp17,15 triliun atau sebesar 49,37% dari total pendapatan Banten.

Kinerja Penerimaan Pajak
Selanjutnya, Cucu Supriatna, Kepala Kanwil DJP Banten, menyampaikan informasi tentang penerimaan pajak Provinsi Banten hingga 30 November 2024. Menurutnya, penerimaan pajak
periode tersebut tercapai sebesar Rp71,85 triliun, memenuhi 88,08% dari target APBN 2024 sebesar Rp81,58 triliun dan tumbuh sebesar 14,85% (yoy) dan kinerja penerimaan pajak tumbuh dengan baik.

Cucu menjelaskan, mayoritas jenis pajak dominan mengalami pertumbuhan positif pada periode
s.d 30 November 2024. PPN Dalam Negeri, PPh Pasal 21, PPN Impor, PPh Final dan PPh 22 Impor mengalami pertumbuhan positif. Sedangkan PPh Badan masih mengalami pertumbuhan negatif. Hal ini disebabkan adanya restitusi yang jatuh tempo di tahun 2024.

Selanjutnya, penerimaan perpajakan sektor dominan s.d. 30 November 2024 mayoritas tumbuh positif. Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan menjadi dua sektor dengan kontribusi terbesar penerimaan pajak Banten s.d. 30 November 2024 dengan kontribusi masing-masing sektor tersebut sebesar 38,72% dan 25,04%.

Baca Juga  Bank Banten Gandeng Pemprov Banten Rilis Penghapusan Denda Pajak Kendaraan Bermotor

Hingga 30 November 2024, 11 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Banten seluruhnya mengalami pertumbuhan positif yang baik, kecuali KPP Madya Tangerang mengalami pertumbuhan negatif yang disebabkan oleh restitusi yang jatuh tempo di tahun 2024.

Kinerja penerimaan yang terbaik hingga periode November 2024 dialami oleh KPP Pratama Kosambi dengan capaian 101,00% dan pertumbuhan tertinggi juga oleh KPP Pratama Kosambi sebesar 29,74% (yoy). Cucu juga menyampaikan bahwa kontribusi penerimaan pajak Kanwil DJP Banten ditopang oleh jenis pajak PPN Dalam Negeri, PPh 21, dan PPN impor dengan kontribusi masing-masing sebesar 31,49%, 18,88% dan 22,04%.

Kinerja Penerimaan Kepabeanan dan Cukai
Selanjutnya, Kepala KPU Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo menyampaikan informasi tentang penerimaan Kepabeanan dan Cukai Provinsi Banten hingga 30 November
2024. Capaian penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp 13,19 triliun, memenuhi 89,64% dari target tahunan APBN 2024 sebesar Rp14,71 Triliun dan tumbuh sebesar 9,20% (yoy).

Gatot menjelaskan, penerimaan Kepabeanan dan Cukai ini terdiri dari Bea Masuk, Cukai, dan Bea Keluar. Bea Masuk mencapai Rp 10,02 triliun, naik 6,03% (yoy), didorong dari komoditas
kebutuhan bahan bakar, raw sugar, sektor importasi beras, gandum, kimia, dan besi baja. Cukai mencapai Rp3,15 triliun, tumbuh 20,10 % (yoy), didorong peningkatan volume produksi minuman
mengandung etil alkohol golongan A, B, dan C yang disertai kenaikan tarif Cukai MMEA 20% (rata-rata tertimbang). Sementara untuk Bea keluar mencapai Rp19,67 miliar, naik 243,68% (yoy), dipengaruhi fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya.

Gatot juga menyampaikan informasi tentang kinerja Neraca Perdagangan Provinsi Banten pada November 2024 yang masih mencatatkan defisit sebesar USD 2,5 miliar meskipun jumlah defisit lebih kecil jika dibandingkan pada Oktober 2024 sebesar USD 2,93 miliar atau tumbuh
114,79% (mtm). Peningkatan Neto Neraca Perdagangan bulan November 2024 tersebut disebabkan oleh peningkatan nilai ekspor pada komoditas pemanas air, daging, ikan, alat kesehatan, dan obat. Sementara itu terjadi penurunan importasi pada komoditas minyak mentah
dan turunannya, reaktor, turbin, generator, dan makanan ternak.

Baca Juga  Dedikasi dan Totalitas Hantarkan Prabowo Terima Kenaikan Pangkat Istimewa Bintang Empat

Kinerja Pengelolaan Aset di Banten sampai dengan November Tahun 2024
Kepala Kanwil DJKN Banten, Djanurindro Wibowo, melaporkan kinerja pengelolaan aset negara
di wilayah Banten sampai dengan 30 November 2024. Pengelolaan aset negara di Banten mencakup Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Kekayaan Negara, Piutang dan Lelang, serta Pembiayaan Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), secara keseluruhan menunjukkan kinerja positif sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Realisasi PNBP dari pengelolaan aset sampai dengan 30 November 2024 mencapai Rp35,26 miliar atau 138% dari target tahun 2024. Sementara itu, realisasi PNBP dari lelang mencapai
Rp53,31 miliar atau 122% dari target tahun 2024, sedangkan realisasi PNBP dari piutang negara sebesar Rp0,85 miliar atau 156% dari target tahun 2024. Total realisasi PNBP sampai dengan 30 November 2024 sebesar Rp 89,43 miliar atau 128% dari target tahun 2024.

Realisasi Pokok lelang bulan November mencapai Rp0,3 trilliun, sehingga capaian pokok lelang sampai dengan 30 November 2024 mencapai Rp1,8 trilliun atau 114% dari target tahun 2024, dengan dominasi jenis lelang meliputi Hak Tanggungan dan Lelang Non Eksekusi Sukarela.

Selanjutnya, penyelesaian piutang negara sampai dengan bulan 30 November 2024 mencapai Rp32,254 miliar atau 203% dari target tahun 2024.

Untuk realisasi Hibah Barang Milik Negara kepada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Banten sampai dengan 30 November 2024 sudah terbit surat persetujuan hibah dengan nilai sebesar
Rp328,21 miliar. Sedangkan Sertifikasi BMN hingga 30 November 2024 telah terealisasi sebanyak 1.083 Bidang atau 120% dari target tahun 2024, dengan sebagian besar Target sertifikasi tahun
2024 berasal dari Kementerian Perhubungan (Balai Teknik Perkeretaapian DKI Jakarta dan
Ditjen Kereta Api) sebanyak 584 bidang dan Kementerian PUPR sebanyak 182 bidang.

Untuk pembiayaan PSN oleh LMAN di Provinsi Banten di bulan November 2024, sudah terealisasi pembiayaan sebesar Rp20,92 miliar, yang berasal dari realisasi atas Sarana dan
Prasarana Air Baku Karian dan Jalan Tol Serang – Panimbang, Sehingga total realisasi PSN oleh LMAN sampai dengan 30 November 2024 senilai Rp469,30 miliar. (*/yogi)