KAI: Ekonomi Rakyat UMKM Harus Jadi Pilar Utama Indonesia Maju 2045

oleh

Jakarta,_ Tidak ada pilihan lain kecuali die hard menangkan PRABOWO GIBRAN satu putaran. Alhamdulillaah lampui target KAI 52-53%, hasilnya 57-59% quick count. Target 40 juta atau 60% dari 65,4 juta pelaku ekonomi rakyat UMKM-pun tercapai bahkan melampaui. Namun demikian, kita semua harus kawal dan menunggu hasil penghitungan manual KPU RI. Selaku Ketua Dewan Kehormatan KAI, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pimpinan dari 110 organisasi ekonomi rakyat UMKM atas dedikasinya die hard menangkan Prabowo Gibran satu putaran, ucap Ketua Dewan Kehormatan KAI (Kawulo Alit Indonesia), Hj Sofiatun Gudono, mertua Kaesang Besan Jokowi, Jakarta, Senin, 19/2/2024.

Baca Juga  Proyek Interior RSUD Aulia Menes Disorot DPRD

Pada kesempatan yang sama, Presiden KAI menambahkan, kemenangan Prabowo Gibran ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Kemenangan seluruh pelaku ekonomi rakyat UMKM, baik yang ada didalam negeri mau pun diluar negeri. Oleh karena itu, KAI mengawal keperpihakan pemerintahan Prabowo Gibran ke ekonomi rakyat UMKM lima tahun ke depan. Pijakannya adalah legacy keperpihakan Jokowi harus dilanjutkan, dipercepat dan disempurnakan. Karena ekonomi rakyat UMKM harua jadi pilar utama suksesnya Indonesia jemput puncak bonus demografi 2030. Sebagai pilar utama transformasi Indonesia jadi negara maju 2045, tegas dr Ali Mahsun ATMO M Biomed yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan

Disamping itu, kami juga bertanggungjawab mengawal rekomendasi hasil Rapimnas Khusus KAI dan Pimpinan dari 110 Organisasi Ekonomi Rakyat UMKM di Hotel Jayakarta Jakarta 8-9 Februari 2024 direalisasikan oleh Prabowo Gibran. Dengan demikian, ekonomi rakyat Indonesia mampu unggul hadapi era one world of digital economy. Berada digarda terdepan suksesnya Indonesia jemput puncak bonus demografi 2030, dan wujudkan 2045 Indonesia maju, adil dan makmur, pungkas Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIA), seorang dokter ahli kekebalan tubuh yang sejak 2011 hingga sekarang mengobati ekonomi rakyat Indonesia.***