Headar Ali Atlet Jujitsu dari SMPN 1 Tangerang Selatan Raih Prestasi Hingga Level Internasional

oleh

FAJARBANTEN.CO.ID – Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, itulah yang mungkin cocok menggambarkan sosok atlet muda potensial Jujitsu Headar Ali asal Provinsi Banten yang baru berusia 13 tahun, namun sudah berprestasi di tingkat Internasional.

Headar Ali mengikuti jejak sang bundanya yang merupakan anak dari atlet berprestasi nasional maupun internasional Nurul Azizah dikenal dengan julukan “Benteng Betawi” yang kini menjadi fighter MMA.

Diketahui, Nurul Azizah pernah menjuarai berbagai kejuaraan seperti Juara 1 Abu Dhabi Jiujitsu Pro di Korea pada tahun 2019, Juara 1 Jiujitsu PON Papua pada 2021, hingga Juara MMA Pro Fighter ONE Pride di ANTV.

Baca Juga  Wujudkan Sekolah Berintegritas dan Berkualitas di Wilayah Bojong, K3S Gelar Rakor

Tak mau kalah dengan sang bundanya, Headar Ali yang masih duduk dibangku SMP Negeri 1 Tangerang Selatan ini sudah menjuarai kejuaraan internasional seperti meraih medali perunggu atau peringkat 3 tingkat Asia Tenggara dalam event Asian Regional Championship Southeast Asia di kelompok umur U16 Newaza Putra pada 6-7 Juli 2024 di Bali.

Sebelumnya juga, Haedar Ali juga mengikuti kejuaraan tingkat Dunia di Grand Prix Thailand Open World Rangking pada 21-22 Juni 2024 dan memperoleh peringkat 5 dunia.

Baca Juga  RELAWAN PERISAI PRABOWO: Dukung dan Kawal Kepemimpinan PRABOWO-GIBRAN

Headar Ali pun mengucapkan rasa syukur dan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya. “Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua orang yang mendukung saya sampai saat ini, sehingga saya dapat meraih prestasi di tingkat internasional,” ucapnya. Jum’at, 12 Juli 2024.

Sementara itu, sang bundanya Nurul Azizah berharap puteranya dapat meneruskan perjuangannya untuk membela bangsa dan negara di bidang olahraga.

Baca Juga  Jagoan Ragil, Pemberian Reward Pegawai Teladan Rutan Bangil Periode Januari 2024

Namun sayangnya, dengan prestasi yang mengharumkan dan menjanjikan yang telah diraih oleh banyak atlet tapi masih sangat minim dukungan penuh dari pemerintah terutama pemerintah daerah.

“Bahkan untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan bergengsi pun atlet masih dipusingkan untuk mencari dana sendiri supaya bisa mengikuti pertandingan dan mempertahankan prestasi mereka, padahal mereka demi membela daerah asal,” ungkap Nurul Azizah. (Bad)