Fajarbanten.co.id – Relawan tenaga kesehatan dari berbagai lintas profesi serta organisasi lain yang berkonsentrasi pada kesehatan menggelar bakti kesehatan dan bakti sosial di Desa Binuangeun, tepatnya di kantor desa dan Puskesmas Binuangeun, Lebak, Sabtu (16/12/2023).
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini meliputi Edukasi kebencanaan seperti Latihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), Penggunaan Obat Tepat dan Aman untuk puluhan kader di wilayah tersebut.
Pada hari itu dilakukan pula pelatihan penggunaan USG untuk beberapa dokter umum di puskesmas oleh para dokter spesialis kandungan dari POGI (Perhimpuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) wilayah Banten.
Ketua Pelaksana kegiatan, dr. Atep Supriadi, S.Em, mengatakan, puncak kegiatan dilaksanakan pada Minggu (17/12) berupa pelayanan kesehatan gratis baik dari pemeriksaan dokter umum maupun dokter spesialis hingga obat yang diresepkan.
“Tidak hanya itu, berbagai edukasi seperti kesehatan gigi dan dongeng ceria pun hadir untuk masyarakat,” uhar Atep.
Selaras dengan program nasional untuk menekan angka stunting, panitia pun memberikan ratusan paket untuk anak-anak baik yang stunting maupun yang hadir di sana.
Mini laboratorium untuk pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol dan khitan menjadi bagian dari giat di hari Minggu.
“Antusias warga yang datang terlihat dari padatnya antrian di meja pendaftaran,” imbuh Dr Arep.
Layanan spesialis yang dibuka cukup lengkap, meliputi spesialis mata, THT, gigi, penyakit dalam, jantung, akupuntur medik, serta spesialis kandungan.
Dr Atep menambahkan, kegiatan ini merupakan baksos rutin yang dilakukan oleh relawan kesehatan Banten ke wilayah pelosok Banten setiap dua-tiga bulan sekali. Dan untuk kali ini sebagai bentuk perayaan Hari Relawan Sedunia yang diperingati pada 05 Desember setiap tahunnya. Desa Binuangeun adalah salah satu wilayah Lebak yang sangat rawan bencana. Ini pula yang mendasari pilihan giat bakti kesehatan dan sosial dilaksanakan di desa ini.
Giat ini diharapkan terus berkesinambungan mengingat Banten memiliki risiko tinggi dalam peta kebencanaan, juga masih banyak masyarakat di wilayah Banten yang jauh dari fasilitas kesehatan. Semua punya peran sesuai fungsinya di masyarakat.
“Tingkatkan terus komunikasi, koordinasi sehingga terwujud kolaborasi kegiatan yang manfaat untuk masyarakat,” pungkas dr, Atep. Sp. Em. (yogi)
