Gaji Belum Dibayar Dua Bulan, Petugas Kebersihan Pandeglang Ancam Mogok Kerja

oleh
Foto Ilustrasi pasukan orange (jpg)

Fajarbanten.co.id – Petugas kebersihan atau pekerja harian lepas (PHL) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Kabupaten mengeluhkan belum menerima pembayaran gaji selama dua bulan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Keterlambatan pembayaran ini membuat para petugas kebersihan harus menahan rasa sabar dan khawatir, mengingat gaji tersebut merupakan sumber utama bagi kehidupan mereka. Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari Pemerintah Daerah mengenai penyebab keterlambatan pembayaran gaji yang tertunda.

Berdasarkan informasi yang diterima, tercatat 132 pekerja harian lepas (PHL) Petugas Kebersihan yang dibawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang. 11 di antaranya merupakan tenaga kerja kontrak (TKK). Rincian tenaga kerja tersebut meliputi 14 THL di bagian pertamanan, dengan tambahan 3 TKK. Sementara itu, di bagian persampahan terdapat 118 THL, dibantu oleh 8 TKK.

Salah satu pekerja harian lepas (PHL) yang enggan disebutkan namanya mengaku, belum menerima gaji selama dua bulan terakhir ini. Pihaknya, merasa bingung bagaimana memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di tengah kondisi yang saat ini tengah di alami.

Baca Juga  Pemkot Tangerang Melalui DPUPR Mulai Percantik Trotoar Pusat Kuliner Kisamaun   

“Iya jadi dua bulan itu belum nerima gaji, yang Agustus baru dibayarin awal bulan September sepertinya itupun dibayarin lewat dana talangan bayar cash soalnya enggak lewat ATM Bjb, dua bulan ini belum nerima,” keluhnya salah satu petugas kebersihan disekitaran Alun-alun Pandeglang, Selasa 17 September 2024.

Dikatakannya, anggaran untuk honor PHL yang diajukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hanya mencakup pembayaran Januari hingga Juli. Sementara untuk Agustus dan September, pembayaran masih belum jelas. Namun, gaji tersebut biasanya langsung melalui rekening ATM secara lancar, namun kali ini belum ada kepastian.

“Untuk bulan Agustus dan September belum ada pembayaran. Saya juga tidak tahu apakah bulan ini gaji akan masuk atau tidak. Kalau ada uang yang masuk ke ATM, itu pun hanya untuk menggantikan dana talangan bulan Agustus kemarin, dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda masuk,” ungkapnya.

Baca Juga  Menkominfo Apresiasi PWI Bentuk Tim Satgas Anti Hoax: Langkah Bersama Menjaga Keberlangsungan Pemilu 2024

Menurutnya, bahwa gaji bulan Agustus yang sudah ditalangi oleh DLH akan dikembalikan ke kantor setelah uang tersebut masuk ke rekening.

“Dana talangan bulan Agustus sudah dibayarkan oleh dinas, tapi kalau nanti ada uang yang masuk ke rekening, itu akan dikembalikan ke kantor untuk mengganti dana talangan itu,”jelasnya.

Ia mengatakan, honor yang biasa diterima setiap bulannya sebesar Rp 1 juta. Namun, setelah dipotong biaya BPJS dan administrasi bank, hanya tersisa Rp 900 ribu untuk mencukupi keluarganya.

“Setiap gajian, honor saya sekitar Rp 1 juta, tapi dipotong untuk BPJS dan admin bank, jadi yang saya terima sekitar Rp 900 ribu,”ucapnya.

Sehari-hari sebagai tim kebersihan kata dia, menjalankan tugasnya untuk membersihkan di sekitar Alun-alun Pandeglang, Masjid Agung, Pasar Pandeglang, dan sekitar area publik lainnya.

“Ya bertugas membersihkan Alun-alun, Masjid Agung, dan Pasar. Ada yang bertugas di dalam, ada juga yang di luar, semua dibagi tugas beda-beda,” paparnya.

Baca Juga  DPRD Kota Bekasi Akan Panggil Pengembang Pembangunan Apartemen

Dijelaskannya, untuk memcukupi keluarga hanya mengandalkan dari gaji semata. Namun, dirinya bingung dengan keterlambatan pembayaran gaji sangat memberatkan hidupnya. Bahkan, jika gaji tak kunjung di bayarkan ia berencana akan mogok kerja

“Karena kan kita juga punya keluarga yang harus kita kasih makan, kalau begini terpaksa paling mogok kerja. Tahun sebelumnya tidak seperti ini, semuanya lancar, paling kendala hanya di awal tahun karena perubahan anggaran,” tuturnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang, Winarno membenarkan adanya keterlambatan pembayaran gaji petugas kebersihan.

” Iya, cuma telat kemarin, ada yang Rp 1 juta ada yang Rp 800 ribu,”katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.

Dikatakan Winarno, pihaknya belum mengetahui kendala keterlambatan pembayaran gaji tenaga harian lepas.

” Yang paham dari bidang, karena bukan dari sekretariat yang bayar. Jadi saya tidak liha bulannya, tapi pas uang dibagikan saya melihat PHL tanda tangan daftar honornya,”pungkasnya. (Asep)