FSPP Banten dan Gaido Foundation Siap Sinergi Kembangkan Peluang Bisnis Budi Daya Puyuh di Pesantren

oleh

Fajarbanten.co.id – Forum Silaturahmi Pondok (FSPP) Banten menyambut gembira tawaran untuk mengembangkan di lingkungan pondok pesantren di wilayah Banten.

Kegiatan budi daya puyuh ini sendiri dapat menjadi salah satu langkah pondok pesantren untuk menciptakan kemandirian ekonomi, seperti yang diharapkan oleh pemerintah.

“Kita sangat gembira karena akhirnya peluang baik ini datang kepada kita. Tentu saja kita sangat siap bersinergi dengan Gaido Foundation untuk menjalankan budi daya puyuh di lingkungan pondok pesantren yang ada di Banten,” ujar Ketua Presidium , K.H Wawan Gunawan, Sabtu (5/2/2022) di Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound, Serang, Banten.

Menurut K.H Wawan Gunawan, kegiatan budi daya puyuh yang ditawarkan Gaido Foundation sangat menarik. Pasalnya, di samping memiliki prospek bisnis yang menjanjikan, serta modalnya yang relatif kecil, budi daya puyuh ini juga mudah dijalankan.

“Modalnya hanya 5,5 juta, sangat terjangkau sekali. Dan budi daya puyuh ini bisa dijalankan oleh paling sedikit 4 orang santri. Tentu sangat menarik,” ujarnya.

Baca Juga  DLHK Kabupaten Tangerang Maksimalkan Peran Masyarakat untuk Atasi Masalah Sampah

Selain itu Gaido Foundation juga menyediakan tim ahli yang sudah berpengalaman, dan siap memberikan pendampingan serta pelatihan secara komprehensif bagaimana menjalankan aktivitas budidaya puyuh mulai dari hulu hingga ke hilir, kepada pondok pesantren.

Tidak tanggung-tanggung, yang akan memberikan pelatihan teknik budi daya puhuh tersebut adalah Slamet Wuryadi, pria yang sudah 30 tahun menjalankan budi daya puyuh dengan puluhan miliar rupiah, meraih berbagai pernghargaan dari Presiden Joko Widodo, serta dijuluki sebagai Profesor Puyuh di Indonesia.

Dan yang tidak kalah penting, Gaido Foundation juga telah menggandeng PT Puyuh Emas Nusantara sebagai mitra yang siap membeli hasil budi daya pondoke pesantren. Dengan demikian mereka tidak harus sibuk memikirkan bagaimana memasarkan hasil budi daya nya.

“Kami siap membeli hasil panen telur puyuh sebanyak-banyaknya. Karena sampai saat ini kami masih kekurangan 13 juta butir telur setiap minggunya,” terang Direktur PT Puyuh Emas Nusantara, Upik Kismono yang juga hadir di Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound.

Di tempat yang sama, Slamet Wuryadi, yang juga merupakan Ketua Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia menambahkan, bahwa puyuh merupakan berlian tersembunyi yang belum banyak dijamah oleh masyarakat Indonesia.

Baca Juga  Pesan Ketum PWI Hendry CH Bangun Untuk Insan Media dan Pemkot Cilegon

“Populasi puyuh di Indonesia baru berkisar 14,8 juta, atau hanya 5,3 persen jika dibandingkan dengan total populasi penduduk, 270 juta jiwa. Kalau melihat angka ini saja, sebetulnya kita bisa membayangkan ada ketimpangan yang sangat dalam antara supply dan demand puyuh di Indonesia,” ucap Slamet Wuryadi.

Menurut Slamet, saat ini, telur puyuh dapat memberi penghasilan sebesar Rp100 per butir telur per hari. Maka tinggal dikalikan saja dengan populasi puyuh yang dimiliki, dengan asumsi puyuh mengeluarkan telur sebanyak 2-3 butir per hari. Tentu saja hasilnya sangat menjanjikan.

“Proses budi dayanya pun singkat, 17 hari telur menetas, 30 hari dipelihara dalam kandang broder, kemudian setelah 30-40 hari lamanya disiapkan untuk calon petelur. Ini yang saya bilang usaha ini sangat profitable dam sustainable,” jelas Slamet.

“Sekali lagi kami siap sinergi dengan pondok pesantren di Banten. Dan kami tunggu 14 Februari nanti di lokasi peternakan puyuh kami (Slamet Quail Farm) di Sukabumi,” sambung Slamet Wuryadi, menutup.

Baca Juga  Lapas Perempuan Tangerang Lakukan Koordinasi Pembinaan Kerohanian dengan MUI Kota Tangerang

Sementara itu, Muhammad Hasan Gaido, selaku Presiden Indonesia-Saudi Arabia Business Council (ISABC) yang memoderatori acara Pelatihan Budi Daya tersebut mengungkapkan, bahwa pihaknya siap menjembatani ekspor telur puyuh ke Arab Saudi jika permintaan dalam negeri sudah tercukupi.

“Saya sangat siap membantu dan mendukung pengembangan budi daya puyuh ini, terutama jika dijalankan oleh pondok pesantren. Kita akan coba buka pasa ekspor ke Arab Saudi jika memang pasar domestic sudah terpenuhi,” kata Hasan Gaido yang juga merupakan Founder Gaido Group itu.

Lebih lanjut, Hasan Gaido mengaku siap menghubungkan pondok pesantren untuk mengakses pembiayaan dari Gaido Bank Syariah dalam menjalankan kegiatan budi daya puyuh.

“Modal kerjanya bisa memanfaatkan program pembiayaan dari Gaido Bank Syariah. Kita akan ciptakan ekosistem bisnis budi daya puyuh ini sebaik dan sekomplit mungkin, sehingga terus berkembang pesat,” pungkas Hasan Gaido.