FORWARD Resmi Dilantik, Sejarah Baru Jurnalisme Kebudayaan Kota Cilegon Dimulai

oleh
Wadah bagi jurnalis peduli kebudayaan FORWARD, resmi dibentuk di Cilegon, Sabtu (25/10/2025).
Wadah bagi jurnalis peduli kebudayaan FORWARD, resmi dibentuk di Cilegon, Sabtu (25/10/2025).

fajarbanten.co.id – Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD) resmi dilantik pada Sabtu (25/10/2025) di Aula Setda II Pemkot Cilegon. Acara ini menjadi momentum bersejarah lahirnya wadah baru bagi para jurnalis yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai kebudayaan dan kemanusiaan di tengah derasnya arus informasi modern.

Dalam sambutannya, Ketua FORWARD Rizal Arif Baihaqi menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan penanda lahirnya kesadaran baru di dunia pers, bahwa jurnalisme tidak bisa lepas dari akar budaya dan nurani masyarakat.

“Hari ini, kita tidak sekadar menyaksikan sebuah pelantikan. Kita sedang mencatat sejarah baru. Sebuah langkah kecil yang bernilai besar bagi perjalanan kebudayaan dan jurnalisme di Kota Cilegon, di Banten, bahkan di Indonesia,” ujar Rizal dalam sambutannya.

FORWARD, lanjutnya, lahir dari kegelisahan terhadap fenomena media yang semakin menjauh dari nilai dan makna kebudayaan.

“FORWARD bukan untuk menyaingi siapa pun, tapi untuk melengkapi. Kami ingin menghidupkan kembali sisi ruhani dan kultural dari jurnalisme. Karena bagi kami, wartawan bukan sekadar penyampai kabar, tapi penjaga ingatan kolektif dan penulis sejarah keseharian,” tegasnya.

Baca Juga  Forum Dosen UNMA Banten Desak Polres Pandeglang Stop Kriminalisasi Rektor

Ia juga menegaskan bahwa FORWARD tidak berafiliasi dengan kekuasaan atau politik mana pun, tapi bagian dari kesadaran. Bahwa bangsa yang kehilangan budaya adalah bangsa yang kehilangan arah dan pembangunan tanpa kebudayaan hanya menghasilkan gedung tanpa jiwa.

FORWARD juga mengingatkan pemerintah daerah agar lebih peka terhadap agenda kebudayaan. Menurutnya, kebijakan publik tanpa dimensi budaya akan kehilangan ruh kemanusiaan dan jati diri daerah.

“Jika hari ini pemerintah tidak sensitif terhadap agenda kebudayaan, berarti ada yang keliru dalam cara pandang pembangunan kita. Kepala daerah yang abai terhadap budaya sama saja menelantarkan akar identitas warganya,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon, Ayatullah Khumaeni, menyambut positif terbentuknya Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD). Ia menilai kehadiran FORWARD menjadi tonggak penting kolaborasi antara insan budaya dan insan media di Kota Cilegon.

Baca Juga  Diduga Gelapkan Setoran Proyek, Oknum Pegawai Pemkab Pandeglang Dibui

Ayatullah menegaskan bahwa media memiliki peran besar dalam pembangunan kebudayaan. Menurutnya, jurnalis tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi penjaga nilai, pembangun persepsi publik, dan penyebar inspirasi.

“Hadirnya FORWARD bukan sekadar simbol organisasi baru, tapi manifestasi semangat kolaborasi antara insan budaya dan insan media,” ujar Ayatullah.

Ia berharap FORWARD dapat menjadi wadah yang bijak dalam menyampaikan informasi kebudayaan, artinya mampu menulis dengan kebenaran, kejujuran, dan tanggung jawab moral.

“Pemberitaan yang bijak bisa membangun pemahaman masyarakat, memperkuat identitas daerah, dan menjaga marwah para pelaku budaya,” tegasnya.

Dukungan terhadap terbentuknya FORWARD juga datang dari berbagai kalangan, salah satunya dari Forum Pemuda Kota Cilegon. Ketua Forum Pemuda, Sohihul Hadis, menyampaikan apresiasinya atas lahirnya wadah baru bagi jurnalis kebudayaan tersebut.

Baca Juga  Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Masyarakat Kampung Babakan Jaha Datangkan Qori Internasional

“Atas nama Forum Pemuda Kota Cilegon, kami menyampaikan selamat dan sukses atas terbentuknya serta dilantiknya Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD) Kota Cilegon. Semoga kehadirannya menjadi sinar baru bagi dunia jurnalistik dan kebudayaan di Kota Cilegon, menghadirkan berita yang tidak hanya informatif, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya lokal,” ujar Sohihul Hadis.

Sohihul juga menegaskan bahwa FORWARD bukan hanya forum profesi, tetapi gerakan moral yang menyatukan semangat kebudayaan dan integritas jurnalisme.

“Dengan semangat sinergi dan kebersamaan, FORWARD bukan sekadar forum, tetapi gerakan moral yang menghidupkan nilai budaya melalui kekuatan informasi dan karya jurnalistik yang berintegritas,” pungkasnya.

Pelantikan FORWARD diharapkan menjadi titik tolak bagi lahirnya jurnalisme kebudayaan yang berkarakter, beretika, dan berakar pada nilai-nilai lokal. Sebuah gerakan kecil yang membawa cahaya besar bagi masa depan kebudayaan Indonesia. (*/yogi)