DPRD Banten Tanggapi Soal Video Siswa Terobos Sungai di Pandeglang

oleh
Pembangunan jembatan di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang sedang berproses pengerjaan.
Pembangunan jembatan di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang sedang berproses pengerjaan.

Fajarbanten.co.id – Viral di media sosial, video puluhan siswa di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, menerabas arus sungai saat hendak pergi ke sekolah, akhirnya mendapat tanggapan dari Anggota DPRD Provinsi Banten, Eri Suhaeri.

Anggota DPRD Banten dari Fraksi PDI Perjuangan itu menegaskan, bahwa di lokasi yang viral tersebut sebenarnya tengah dilakukan pembangunan jembatan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten.

“Sebetulnya saya juga bingung itu, siswa yang viral saat menyebrang sungai, informasinya karena belum ada pembangunan. Padahal di lokasi itu sedang dibangun jembatan oleh Pemprov Banten,” ungkap Eri saat melakukan reses di Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, Sabtu 25 Oktober 2025.

Baca Juga  AALCO Miliki Pengaruh Besar Untuk Perjuangkan Suara Asia – Afrika di Tingkat Global

Sekretaris Komisi IV DPRD Banten itu menjelaskan, pembangunan jembatan di Kampung Cegog merupakan hasil dari usulan pihaknya pada tahun 2024 lalu, dan kini tengah dalam tahap pengerjaan.

“Awalnya kami usulkan pembangunan jalan dan jembatan di Rancapinang, khususnya Kampung Cegog itu. Alhamdulillah sekarang sedang dibangun jembatan oleh DPUPR Banten dengan anggaran sebesar Rp3,4 miliar melalui UPT PJJ,” katanya.

Eri menegaskan, pihaknya ingin meluruskan informasi yang beredar terkait siswa yang terpaksa menyebrangi sungai tersebut. Menurutnya, bukan karena tidak ada pembangunan, melainkan jembatan lama hanyut akibat banjir dan kini sedang diganti dengan jembatan permanen.

Baca Juga  Pemprov Banten Dukung Perluasan Pengawasan Konten Penyiaran Media Digital

“Di lokasi itu awalnya ada jembatan penyebrangan. Namun karena ada hujan dan air sungai meluap, sehingga jembatan penyebrangan itu hanyut. Akhirnya warga harus turun ke sungai saat hendak menyebrang,” ujarnya.

“Jadi, saya luruskan lagi informasinya bahwa sekarang ini di lokasi itu sedang dibangun jembatan oleh DPUPR Banten,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Rancapinang, M. Epan Sukma, membenarkan bahwa jembatan darurat yang sebelumnya dibangun warga hanyut terbawa arus sungai saat hujan lebat beberapa waktu lalu.

Menurut Epan, saat ini tengah berlangsung proses pembangunan jembatan permanen oleh DPUPR Provinsi Banten sebagai pengganti jembatan lama yang rusak akibat banjir pada Oktober tahun lalu.

Baca Juga  Terkait TKD Kabupaten Pandeglang, Ketua Karang Taruna Kecamatan Nilai Cacat Prosedur dan tidak Sah

“Jembatan yang sedang dibangun saat ini merupakan pengganti dari jembatan lama yang rusak akibat banjir Oktober tahun lalu. Dalam proses pembangunan jembatan baru itu,” tuturnya.

Ia menambahkan, sebagai langkah sementara, warga bersama pihak pelaksana proyek telah bergotong royong membangun jembatan darurat agar akses warga tetap berjalan sebelum jembatan utama selesai.

“Sementara warga dan pihak pelaksana pembangunan telah bergotong royong membangun jembatan darurat agar akses warga tetap jalan,” tambahnya. (Asep)