Dinilai Pelayanan Buruk Pemuda Bakal Demo Puskesmas Menes, Tuntut Evaluasi

oleh

Fajarbanten.co.id- Sejumlah pemuda berencana menggelar aksi berisi protes terhadap pelayanan di Puskesmas Menes, Kabupaten Pandeglang, pada Jumat 1 Maret 2024.

Demonstrasi digelar menuntut Puskesmas Menes untuk bertanggung jawab atas kematian pasien atas nama Ocim akibat diduga buruknya pelayanan yang diberikan.

Pasalnya, pasien harus kehilangan nyawa diduga lambatnya penanganan medis, dan diduga usai mengkonsumsi obat jenis antasida yang diberikan Puskesmas Menes.

Baca Juga  Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sampaikan Jawaban Atas Tanggapan Fraksi Terhadap Pengantar Raperda Perubahan APBD TA 2023

Nanda Maulana mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk kritikan keras untuk Puskesmas Menes, mengevaluasi pelayanan bagi masyarakat. Sebab, pelayanan tidak bisa ditawar lagi.

“Kami ingin pelayanan di Puskesmas Menes untuk pasien lebih diutamakan, apalagi ini menyangkut nyawa pasien,” kata Nanda,Kamis 29 Februari 2024.

Dia mempertanyakan, pelayanan yang telah diberikan Puskesmas Menes kepada pasien atas nama Ocim.

“Jika memang benar apa yang dikatakan pihak Puskesmas ada video CCTV penangan tim medis sesuai SOP kepada pasien, silahkan ditunjukan ke kita, jangan sampai kita dibuat bingung,” ujarnya.

Baca Juga  Guna Menggali Potensi SDM Anggotanya, Perkumpulan Boedak Saung Gelar Kegiatan Orientasi

Nanda menilai, seharusnya Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Pandeglang menjadi penengah dalam menyikapi persoalan pelayanan di Puskesmas Menes.

“Dinkes harusnya jadi penengah biar tidak ada opini yang membingungkan antara pihak puskesmas dan pihak pasien. Jika memang terjadi kesalahan dalam penanganan, seharusnya Dinkes mengevaluasi mulai dari kepala puskesmas sampai jajarannya,” katanya.

Baca Juga  Ketua Umum Grib Jaya Instruksikan Anggotanya Pilih Andra- Dimyati dan Dewi-Iing di Pilkada 2024

Dalam kunjungan pihak Puskesmas ke rumah duka, kata dia, pihak keluarga mengaku, kesal adanya dugaan ancaman dari pihak puskesmas untuk melanjutkan ke ramah hukum jika persoalan ini tidak dihentikan.

“Kita kecewa adanya ancaman yang disampaikan Puskesmas saat kunjungan takjiah, kalau persoalan ini diperpanjang dirinya akan melaporkan ke kepolisan dan Dinas Kesehatan,” ujarnya. (Asep)