PANDEGLANG- Plt Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD PK) Kabupaten Pandeglang Asep Rahmat menghimbau, agar masyarakat pesisir dan nelayan Pandeglang untuk mewaspadai erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK). Soalnya, menurut Asep, dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan informasi mengenai aktivitas GAK, yang terjadi Erupsi GAK pada Selasa (5/12/2023) pukul 04.38 WIB.
“Erupsi kemarin merupakan kedua kalinya. Sebelumnya GAK mengeluarkan abu vulkanik pertama pada Minggu (3/12/23) pukul 09.08 WIB. Informasi dari PVMBG menyebut, erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 72 milimeter dan durasi lebih kurang 34 detik,” kata Asep, Rabu (6/12/2023).
Dengan peristiwa tersebut, Asep mengimbau, agar nelayan dan warga pesisir tidak mendekati GAK dengan beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
“Kami mengimbau kepada warga di pesisir khususnya nelayan agar tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” tuturnya.
Sementara itu Sekretaris BPBDPK Kabupaten Pandeglang Nana Mulyana mengatakan, pernah terjadi bencana tsunami pada tahun 2018 lalu dan menyebabkan pesisir pantai di Pandeglang terdampak.
“Kami juga terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama pos pemantauan GAK yang berada di pasuruan Kabupaten Serang. Bahkan kami juga langsung kesana kemarin dan berkoordinasi dengan pos pemantauan GAK, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” ujarnya.
Kata Nana, informasi yang di dapat PVMBG sudah memasang berbagai alat untuk memantau kegempaan dan alat untuk memantau aktivitas GAK. Selain itu BMKG juga, kata dia, telah memasang alat pemantau gelombang tinggi. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan diharapkan dengan adanya alat-alat ini dapat meminimalisir dampak yang akan terjadi.
“Bahkan di sana (GAK) sudah dipasang CCTV untuk pemantauan lebih detail lagi dalam penampakan GAK,” ujarnya.(ADV)