Tungku Smelter Milik PT ITSS Di Kawasan IMIP Morowali Meledak

oleh

NEWS – Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah meledak, Minggu, 24 Desember 2023, pukul 05.30 Wita.

Dilansir dari siaran pers bersama YLBHI, Trend Asia, LBH Makassar dan Kontras disebutkan bahwa hingga pukul 13.00 Wita, akibat ledakan itu 13 pekerja meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami kritis dengan luka bakar 70% pada tubuhnya, luka berat dan ringan.

Menurut Edy, untuk kesekian kalinya peristiwa semacam ini terjadi di kawasan IMIP Morowali karena tidak adanya tindakan tegas kepada perusahaan.

“Bahkan terkesan pemerintah dalam hal ini BKPM, Kemenaker, dan aparat penegak hukum melakukan pembiaran (by omission) terhadap operasi perusahaan yang membahayakan warga negara (pekerja),” katanya.

Sementara itu, Trend Asia mencatat pemberitaan yang tayang di media dalam rentang 2015-2022 menunjukkan 53 pekerja smelter meninggal terdiri atas 40 pekerja Indonesia dan 13 WNA China di smelter nikel di Indonesia termasuk IMIP. Sedangkan data pemantauan Januari-September 2023 menunjukkan 19 kejadian kecelakaan di smelter nikel telah merenggut korban jiwa 16 orang dan 37 orang terluka. Di antara korban sebanyak lima orang adalah tenaga kerja asal China dengan rincian empat terluka dan satu meninggal.

Baca Juga  Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Pastikan Penyaluran Bantuan Pangan di Cilacap

Abdul Azis Dumpa dari LBH Makassar mengatakan,
“Kami mendesak kepolisian melakukan proses hukum dan memberikan sanksi pidana kepada pengelola kawasan industri dan perusahaan di dalamnya yang lalai berulang kali dalam memperbaiki kondisi kerja yang mengakibatkan banyak korban jiwa,”

Menurut Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya Saputra, “Hal ini juga terindikasi pada status Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang sudah memakan banyak sekali korban manusia atas nama pembangunan dan percepatan hilirisasi ekonomi,” ujarnya.