Rektor Institut Tazkia Diwisuda Lagi

oleh

Hari ini Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Murniati Mukhlisin diwisuda untuk tingkat doktor yang keduakalinya. Murniati sebelumnya sudah menjalankan doktor pertamanya di University of Glasgow, UK tahun 2014.

“Saya suka sekolah, sejak kecil bahkan walau sedang demam tetap memaksakan diri ke sekolah hingga guru saya memaksa saya untuk pulang ke rumah, hehe” kenang Murniati.

Murniati menempuh pendidikan S3 dalam bidang Ilmu Al-Qur’an & Tafsir di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta dengan penelitian yang berjudul Politik Ekonomi Syariah dalam Perspektif Al-Qur’an (Analisis Sektor Industri Halal di Indonesia). Murniati menyelesaikannya kurang dari tiga tahun dengan predikat Terpuji dengan IPK 3,68. “Saya juga menyelesaikan program doktor pertama kurang dari tiga tahun juga” ujar Murniati yang saat ini masih semangat untuk menjalankan program doktor yang ketiga suatu hari nanti. “Masih semangat mau kuliah lagi karena setelah studi justru makin bodoh, merasa kerdil, tidak tahu apa-apa” katanya.

Baca Juga  Belum Tetapkan Cawagub, Koalisi Pilkada Banten Dibahas KIM Pusat

Menurut Murniati yang didampingi sang suami, Dr. Luqyan Tamanni yang merupakan Kepala Bank Syariah (BSI) Indonesia Institute dan juga dosen senior Institut Tazkia ini mengatakan bahwa kita sebagai Muslim harus terus menimba ilmu, baik secara formal maupun informal, karena kita dianjurkan untuk menimba ilmu dari buaian hingga ke liang kubur, uthlubal ‘ilma minal mahdi ilal lahdi.

Baca Juga  Kajati DKI Reda Manthovani Terima Penghargaan dari Jaksa Agung

Peserta wisuda hari ini berjumlah 791 wisudawan terdiri dari Program Sarjana (522 wisudawan), Magister (190 wisudawan), dan Doktor (79 wisudawan).

Rektor PTIQ, Prof Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal mengumumkan beberapa prestasi Institut PTIQ termasuk telah disetujuinya Institut PTIQ menjadi Universitas PTIQ bulan Desember ini. Turut diwisuda da’i kondang: Ustazah Oki Setiana Dewi, Ustaz Muhammad Subki, dan Ustaz Syamsuddin Nur.