Jembatan Bambu Antar Kampung di Pandeglang Ambruk, Warga Minta Pemkab Segera Bertindak

oleh
Empat orang santri hampir terjun ke kali Cipaingeun saat melintas jembatan bambu yang hampir roboh.

Fajarbanten.co.id – Sebuah jembatan bambu yang menghubungkan dua kampung di Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten, ambruk pada Senin 30 Juni 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.

Jembatan tersebut melintasi Kali Cipaingeun dan menjadi penghubung utama antara Kampung Ciliang RT 05/RW 01 dan Kampung Pasir Haur RT 02/RW 04.

Saat kejadian, seorang santri yang melintas dengan sepeda motor nyaris hanyut ke sungai setelah jembatan ambruk. Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa ini.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kadumerak, Iif, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan bahwa jembatan yang terbuat dari batang bambu sepanjang lima meter itu sudah lama digunakan warga dan sangat vital bagi aktivitas sehari-hari.

Baca Juga  BPS Kenalkan Desa Cinta Statistik ke Pemkab Lebak

“Iya benar, kejadiannya kemarin sore saat seorang santri melintas. Syukurnya tidak sampai jatuh ke kali,” kata Iif saat dihubungi, Senin 1 Juli 2025.

Menurut Iif, warga telah beberapa kali mengusulkan pembangunan jembatan permanen melalui pemerintah kecamatan, namun hingga kini belum ada realisasi dari Pemkab Pandeglang.

“Padahal jalan menuju jembatan dari kedua kampung itu sudah dipaving. Sayangnya, jembatannya sendiri belum dibangun permanen. Warga sangat membutuhkan jembatan yang layak,” ujarnya.

Baca Juga  Biro Adpim, DLHK dan PWI Banten Kolaborasi Rehabilitasi Lahan

Pasca kejadian, pihak LPM bersama warga berencana melakukan perbaikan sementara agar jembatan bisa kembali dilalui. Namun, ia berharap ada langkah konkret dari Pemkab Pandeglang untuk membangun jembatan permanen.

“Kami akan coba perbaiki agar bisa dilalui sementara. Tapi kami harap Pemkab segera turun tangan dan bangun jembatan permanen,”harapnya.

Camat Karang Tanjung, Endin Haerudin, membenarkan peristiwa ambruknya jembatan tersebut dan menyatakan telah melaporkan kejadian itu langsung kepada Bupati Pandeglang.

Baca Juga  Tingkatkan Kapasitas Wirausaha Kaum Perempuan Warga Cileles, Lebak, Unsera adakan Pelatihan Program Pendampingan Keuanga Mikro

“Kami langsung cek ke lokasi dan melaporkan ke Ibu Bupati. Beliau sudah memerintahkan Dinas PUPR untuk turun ke lapangan. Penanganan sementara akan dilakukan dengan membangun jembatan alternatif,” kata Endin.

Endin mengungkapkan, usulan pembangunan jembatan permanen sebenarnya sudah disampaikan ke Dinas PUPR. Namun, hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah.

” Kalau jalannya sudah dibangun, tinggal jembatannya saja yang belum. Sudah kami usulkan, mudah-mudahan segera dibangun oleh Pemda,” tutupnya.(Asep).