FAJARBANTEN.CO.ID – Tahun 2024, peningkatan suhu bumi mencapai level tertinggi, dibanding tahun-tahun sebelumnya, sebagai dampak dari perubahan iklim (Climate Exchange). Dimana hal ini terungkap, pada data Lembaga Perubahan Iklim Copernicus/Copernicus Climate Change Service (C3S).
Menilik dari temuan tersebut, selayaknya ditafsir jadi “Peringatan untuk umat manusia” Maka dibutuhkan peran dari berbagai pihak, guna memperlambat perubahan iklim itu, melalui konservasi berbagai ekosistem, untuk lingkungan yang lebih sehat dan baik.
Demikian dikatakan Suharsono, selaku Senior Manager bidang Sustainable Development Goals (SDGs), Unit Social Responsibility Center PT. Telkom Indonesia, pada acara peluncuraan transplantasi 3.200 fragmen karang, jenis Acropora spp dengan menggunakan model blok beton (concrete block) atau Fishdom (rumah ikan).
“Diperlukan peran berbagai elemen, untuk menyelamatkan lingkungan dalam rangka kualitas hidup yang lebih baik di masa depan,” ungkap Suharsono, Kamis 4 Juli 2024 di Pulau Tunda, Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.
“Oleh karena itu, Telkom hadir dan berkomitmen turut serta melakukan konservasi terumbu karang, sebagai upaya dalam menjaga kelestarian ekosistem laut yang berperan besar dalam keberlangsungan hidup bumi. Salah satunya bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim,” sammbungnya.
Suharsono menegaskan, sejak tahun 2020, PT. Telkom telah melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang di Wilayah Perairan Provinsi Banten, khususnya di Pulau Badul, Kecamatan Sumur dan Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang (2020-2023).
“Di tahun 2024 ini, kegiatan konservasi kita di Pulau Tunda, Kabupaten Serang. Dan kami berkomitmen terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, salah satunya poin 13 terkait Penanganan Perubahan Iklim, serta poin 14 terkait Kelestarian Ekosistem Laut,” jelasnya.
“Ekosistem laut yang memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim, karena dapat menyimpan sebagian besar CO2, yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan dengan menyerap panas yang terakumulasi akibat efek rumah kaca, laut dalam memperlambat pemanasan permukaan air dan daratan,” paparnya.
Dikatakannya juga, pada tahun 2024 ini, PT. Telkom berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Konservasi & Komunitas Coral Defender, Ilmu Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dengan melakukan transplatasi sebanyak 3.200 fragmen karang, jenis Acropora spp dengan menggunakan model blok beton atau fishdom.
Ketua Coral Defender, Muhammad Faiz Akbar Syaifuddin menyatakan, terumbu karang merupakan salah satu ekosistem laut yang paling penting. Terumbu karang menyediakan habitat bagi berbagai jenis biota laut, melindungi pantai dari abrasi dan merupakan sumber daya ekonomi yang penting untuk masyarakat pesisir.
“Namun, ekosistem terumbu karang di Indonesia saat ini sedang mengalami kerusakan akibat berbagai faktor, seperti pencemaran air laut dan perubahan iklim,” ujar mahasiswa semester 4 ini.
Ketua Pokdarwis Jalatunda, Sudirman mengucapkan terima kasih atas kepedulian semua pihak dalam melestarikan terumbu karang, khususnya di Pulau Tunda.
“Alhamdulillah tahun ini ada dua program transplantasi terumbu karang di Pulau Tunda dari PT. Telkom melalui Coral Defender Untirta menggunakan metode fishdom dan Laz Harfa Banten menggunakan metode Web Spider atau Rak Jaring Laba-Laba,” ujarnya.
Ia berharap, kepedulian dari PT. Telkom ini bisa menjadi teladan bagi perusahaan-perusahaan lainnya, agar keberadaan terumbu karang di perairan Banten terus lestari.
Sementara itu, Koordinator Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten, Nurwarta Wiguna menyambut baik dengan munculnya generasi muda Banten dari kalangan mahasiswa yang konsen terhadap pelestarian terumbu karang.
“Kami bangga dengan aksi peduli terumbu karang yang sudah dilakukan rekan-rekan mahasiwa dari Untirta yang tergabung dalam Coral Defender. Ini merupakan harapan kami dari F-PTK Banten, ke depan makin banyak lagi kaum muda yang peduli terumbu karang,” tandasnya. (Daday)