Politeknik Pelayaran Banten Mengadakan Sosialisasi Keselamatan Berlayar dan Pembagian Life Jacket

oleh

Pada tanggal 25 Juni 2024, Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) dan SDGs Center Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten menggelar acara sosialisasi keselamatan berlayar dalam rangka memperingati Hari Pelaut Sedunia.

Acara ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para nelayan dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya keselamatan saat berlayar. Dengan tema “Safety Tips at Sea”. Acara ini dihadiri oleh puluhan orang, yang terdiri dari nelayan dan masyarakat di sekitar kampus.

Hari Pelaut Sedunia yang diperingati setiap tahun oleh International Maritime Organization (IMO) menjadi momentum penting untuk mengenang jasa para pelaut yang telah berkontribusi besar dalam perekonomian dunia. Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ribuan pelaut, Poltekpel Banten merasa perlu untuk ikut berpartisipasi dalam menyemarakkan hari penting ini dengan mengadakan acara yang bermanfaat bagi komunitas maritim, terutama dalam aspek keselamatan sesuai dengan tagline IMO.

Baca Juga  Kesbangpol Kabupaten Tangerang Gelar Kegiatan Penguatan Nilai-Nilai Luhur Pancasila

Acara dibuka dengan sambutan dari Direktur Poltekpel Banten yang diwakili oleh Wakil Direktur 1, Capt. Zainal Arifin, M.M. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga keselamatan diri dan tim saat berlayar dalam distribusi logistik. Selain itu, Beliau juga menghimbau pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut dari pencemaran sehingga lingkungan terjaga berkelanjutan. Selanjutnya, sambutan kedua diberikan oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang diwakili oleh Ketua SDGs Center Poltekpel Banten, Ade Mardani Putra, M.Sc. Beliau mengucapkan selamat Hari Pelaut Sedunia pada peserta yang hadir dalam sosialisasi dan menekankan pentingnya menjaga keselamatan selama berlayar.

Pada kesempatan tersebut, dosen-dosen Poltekpel Banten turut berkontribusi dalam memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para peserta untuk tetap memperhatikan keselamatan dalam aktivitas di lautan. Pemateri yang memberikan sosialisasi keselamatan berlayar adalah Bapak Hendi Prasetyo, M.T. Pengalaman beliau sebagai marine inspector dan auditor ISM ISPS Code juga menjadi nilai tambah dalam memberikan pelatihan yang komprehensif.

Baca Juga  Ahmad Muzani: Perintah Kiai Pasti Demi Kemaslahatan Rakyat

Beliau menyatakan faktor manusia, teknis, dan alam merupakan tiga aspek utama yang sering menjadi penyebab kecelakaan laut. Faktor manusia mencakup kecerobohan dalam menjalankan kapal, kurangnya kemampuan awak kapal, dan muatan kapal yang berlebihan. Faktor teknis biasanya terkait dengan desain kapal yang kurang cermat dan kurangnya perawatan, yang dapat mengakibatkan kerusakan. Sedangkan faktor alam seperti cuaca buruk sering kali dianggap sebagai penyebab utama kecelakaan laut, termasuk badai, gelombang tinggi, dan kabut yang mengurangi jarak pandang.

Untuk mencegah kecelakaan, Poltekpel Banten menekankan pentingnya beberapa tindakan preventif. Di antaranya adalah mencatat daftar penumpang sebelum berlayar, memantau kondisi cuaca, memeriksa persediaan logistik, menghindari berlayar sendirian, serta memastikan perlengkapan keselamatan dalam kondisi baik. Selain itu, membawa alat komunikasi dan berlayar dalam kelompok dapat meningkatkan keselamatan, serta selalu siap dengan informasi darurat dalam situasi tak terduga.

Baca Juga  INILAH 20 FINALIS LOMBA PRESENTER TINGKAT NASIONAL MEMPERINGATI HUT KE-86 LKBN ANTARA

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para pelaut mengenai pentingnya keselamatan di laut. Dengan memahami dan menerapkan tindakan preventif yang telah diajarkan, para pelaut diharapkan mampu mengurangi risiko kecelakaan dan menjalankan operasional pelayaran dengan lebih aman dan efisien. Pelatihan ini juga merupakan langkah strategis dari Poltekpel Banten dalam mendukung keselamatan maritim di Indonesia.

Pada akhir acara, para peserta yang terdiri dari masyarakat lokal di pesisir diberikan life jacket pelampung yang dapat digunakan dalam menunjang aktifitas pelayaran.(rls)