MHH PW Muhammadiyah Bisa Selesaikan Masalah di Masyarakat dan Muhammadiyah

oleh

SURABAYA – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM menegaskan bahwa secara eksternal dan internal Mejelis Hukum dan HAM (MHH) Pimpinan Wilayah Jawa Timur, bisa membantu menyelesaikan permasalahan hukum di masyarakat dan di perserikatan Muhammadiyah.

Salah satu permasalahan sangat dibutuhkan masyarakat, menurut dia, terutama mengadvokasi kasus ketimpangan kehidupan sosial dan eksploitasi sumber daya alam. Demikian keterangan pers yang diterima Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Kamis (1/5).

Mengapa perlu memberikan advokasi itu, kata dia, karena dalam tulisan Amien Rais “Tauhid Sosial” disebutkan ada Lima Krisis kemanuasiaan. Pertama, Degenerasi Moral ; Kedua, Disparitas income ; Ketiga, Disparitas Pendidikan ; Keemat,
Suasana Kehidupan Hobbesian ; dan kelima Eksploitasi sumber daya alam. Dan sampai sekarang masih aktual.

“Apalagi dalam suasana hobbwsian, nampak sekali dalam kehidupan sosial, yang kaya kaya menindas yang miskin, yang kuat
menindas yang lemah. Dan faktanya saat ini uang bisa memanipulasi hukum,” kata saat membuka Raker MHH I PWM Muhammadiyah Jawa Timur, di Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (1/6/2023)

Selain itu, lanjut dia, eksploitasi sumber daya alam. Hal ini juga dilakukan oleh orang orang yang
terkontaminasi.
Oleh karena itu, MHH harus berperan dalam hal ini untuk ikut berkontribusi mencegah
atau menyelesaikan hal itu.

Sukadiono menegaskan bahwa hasil Raker MHH PWM ini akan disibgkrojisasi dan sinergi pada Rapat Kerja PWM di Trawas pertengahan Juni 2023, yang inti harmonisasi dan Interkoneksi kelembagaan. “Jadi sinkronisasi dan sinergi kita dalam kelembagaan itu satu pintu dalam menangani kasus,” tandanya.

Dijelaskan, PWM menyambut baik tema raker ini. Khususnya jika memegang teguh prinsip “Kerjasama dalam hal kebaikan dan ketaqwaan”.

Selain itu, lanjutnya,
karena memang membutuhkan sinergi antarlembaga Muhammadiyah untuk
menyelesaikan kasus-kasus tersebut. Khususnya terkait koordinasi dan komunikasi, maka dalam harmonisasi dan interkoneksi kelembagaan dalam organisasi perserikatan Muhammadiyah harus baik,

“Perlu diketahui bahwa organisasi adalah manajemen, manajemen adalah leadership, leadership
adalah komunikasi. Dan inti komunikasi kelapangan hati,” katanya.

PWM Jawa Timur periode ini, kata dia, disamping mengembangkan amal usaha di perserikatan dan menyelesaikan. Masalah hukum di Muhammadiyah dan masyarakat.