Kastara Ungkap Analisis Kekuatan Medsos, Fitron Ungguli Dewi di Pilkada Pandeglang 2024

oleh

Fajarbanten.co.id – Kastara Research and Consulting telah merilis hasil analisis terkait kekuatan media sosial dari dua calon bupati (Cabup) yang akan bertarung dalam Pilkada Pandeglang 2024. Berdasarkan penelitian tersebut, akun media sosial milik Fitron Nur Ikhsan dinilai lebih unggul dibandingkan pesaingnya, Raden Dewi Setiani.

Keunggulan Fitron dalam memanfaatkan platform digital dinilai mampu meningkatkan elektabilitasnya, khususnya di kalangan generasi milenial yang aktif di media sosial. Sebaliknya, Raden Dewi Setiani dianggap masih perlu mengoptimalkan strategi komunikasi digital untuk mengejar ketertinggalan di dunia maya.

Direktur Kastara Research and Consulting, Muhammad Haekal, menjelaskan bahwa pihaknya telah menganalisis kekuatan media sosial kedua calon bupati (Cabup) dalam satu minggu terakhir. Penelitian ini mencakup aktivitas Cabup di berbagai platform digital.

“Dalam kajian ini, kami fokus menganalisis kekuatan medsos dari dua pasangan calon, Fitron-Diana dan Dewi-Iing,” ungkap Haekal, Sabtu 28 September 2024.

Haekal juga menuturkan bahwa penelitian ini fokus pada dua pasangan calon, yaitu Fitron Nur Ikhsan dan Raden Dewi Setiani, karena keterbatasan data dari dua bakal calon bupati lainnya yang juga akan bertarung di Pilkada Pandeglang.

“Selama seminggu terakhir, kami melakukan kajian media terhadap Pilkada di Kabupaten Pandeglang, dimulai sejak Rabu kemarin,”ujarnya.

Analisis tersebut melibatkan tiga variabel utama, yaitu kekuatan media sosial, persepsi di media sosial, dan popularitas di internet serta media mainstream.

“Kami hanya fokus pada dua pasangan calon ini karena ketersediaan data media sosial mereka mencukupi untuk dilakukan analisis. Kami menggunakan teknik scraping data dari akun media sosial mereka, sehingga analisis dapat dilakukan jika datanya memadai,” ujarnya.

“Dalam hal kekuatan medsos, Pak Fitron unggul dalam engagement. Hal ini mungkin disebabkan oleh komunikasi politik yang dilakukan lebih efektif dan relevan dengan audiensnya,”sambungnya.

Menurutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa Fitron Nur Ikhsan memiliki kekuatan media sosial yang signifikan, dengan rata-rata 93 likes, 5 komentar, dan tingkat keterlibatan (engagement rate) sebesar 8,84 persen. Fitron, yang merupakan anggota DPRD Banten dan Ketua Komisi V DPRD Banten, dikenal sebagai politisi muda dari Partai Golkar serta veteran dalam penanganan Covid-19. Namun, ia belum sepenuhnya diasosiasikan dengan pasangannya.

Di sisi lain kata dia, Raden Dewi Setiani juga memiliki rata-rata 93 likes dan 12 komentar, dengan engagement rate 7,87 persen. Analisis mendalam menunjukkan Dewi sering diasosiasikan dengan Iing Andri Supriyadi, namun citra personalnya seperti prestasi dan kedekatan dengan masyarakat belum muncul secara signifikan.

“Fitron juga unggul dalam volume pemberitaan, dengan namanya disebut dalam 4.040 artikel media online selama setahun terakhir dan pencarian keyword mencapai 390 kali per bulan,” ujarnya.

Meski Fitron lebih unggul dalam engagement di media sosial, Raden Dewi Setiani memiliki keunggulan dalam pemberitaan di media mainstream, dengan 4.530 berita yang mencatat namanya

“Analisis persepsi menunjukkan Fitron telah membangun personal branding yang kuat, terutama terkait prestasinya dalam penanganan Covid-19. Dewi dikenal sebagai calon bupati (Cabup), namun citra personalnya sebagai rakyat atau rekam jejak prestasi sebagai birokrat belum kuat,”katanya.

Meskipun Dewi memiliki jumlah komentar lebih banyak. Kata Hekal, Fitron tetap unggul dalam hal engagement rate dengan angka 8,84 persen.

“Kesimpulannya, Fitron Nur Ikhsan memiliki kekuatan media sosial yang lebih baik dibandingkan Dewi Setiani, terutama karena engagement rate yang lebih tinggi,” pungkasnya. (Asep)