PKN Tingkat II, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Dorong Peserta Laksanakan Proyek Perubahan

oleh

fajarbanten.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar berharap Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan V Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Banten dapat memberikan langkah dalam upaya penanganan atau penanggulangan kemiskinan.

Demikian diungkapkan Al Muktabar usai menghadiri seminar Rancangan Proyek Perubahan dan Visitasi PKN Tingkat II Angkatan V BPSDMD Provinsi Banten di Ruang Rapat Gubernur, KP3B Curug, Kota Serang, Jumat (13/10/2023).

“Kita menggelar PKN tingkat II yang diikuti oleh sejumlah eselon II di lingkup Pemprov Banten, dan kita mulai dengan satu rancangan kurikulum baru perkembangan dari LAN tentang reformasi birokrasi tematik berdampak,” ungkap Al Muktabar.

Al Muktabar mengungkapkan Rancangan Proyek Perubahan tersebut mengambil tema besar ‘Penanggulangan Kemiskinan’, dimana hal tersebut meliputi penanganan stunting, gizi buruk, inflasi, Bangga Buatan Indonesia (BBI), investasi dan digitalisasi pemerintahan.

“Kita juga mendorong untuk masing-masing Kepala OPD memiliki proyek perubahan dalam bentuk policy brief,” katanya.

Dengan adanya hal tersebut, kata Al Muktabar, akan menjadi sebuah panduan yang terkoneksi dengan RPJP maupun RPJMD Provinsi Banten.

“Sehingga dengan demikian, maka akan fokus dalam rangka penanganan kemiskinan ini. Jadi kita sangat serius terhadap soal ini, mulai dari rancangan peningkatan kapasitas SDM pun kita sudah arahkan ke sana,” imbuhnya.

Al Muktabar juga meminta dalam penyusunan rancangan proyek perubahan itu juga meliputi langkah upaya jangka pendek (short-term), jangka menengah (medium-term) dan jangka panjang (long-term). “Diharapkan hal tersebut dapat berkelanjutan,” jelasnya.

Dikatakan, dalam PKN tingkat II itu pihaknya juga menggandeng Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam menyiapkan tim evaluasi. Bergabung dengan sejumlah instansi terkait yang membidangi keahlian kompetensi.

“Tim evaluasi akan mengarahkan peserta dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Para peserta juga mendapatkan bimbingan dari widyaiswara,” pungkasnya.(****)