FAJARBANTEN.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menghadiri Istighosah dan Tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-78 bersama Ulama, Masyarakat dan Pondok Pesantren se-Banten di Pondok Pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa (10/10/2023).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Danrem 064/MY Brigjen TNI Tatang Subarna, Forkopimda Provinsi Banten
serta tokoh masyarakat Banten sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) H Embay Mulya Syarief, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami KH Sofwan Mamaf, Ketua MUI Provinsi Banten KH Tb. Hamdi Maani, dan tamu undangan yang lainnya.
“Baru saja tadi kita mengikuti istighosah dalam rangka memperingati HUT TNI ke-78, tentu kita berharap kegiatan ini dapat dipersembahkan untuk Indonesia yang aman dan damai,” ungkap Al Muktabar.
Dalam kesempatan tersebut, Al Muktabar juga mengajak semua pihak untuk dapat bersama-sama berperan dalam mengisi percepatan pembangunan daerah maupun nasional.
“Kebersamaan ini harus kita jalin dan kita meyakini bahwa Indonesia akan mencapai tahapan berikutnya, yakni Indonesia Emas 2045,” katanya.
Tidak hanya itu, Al Muktabar juga menuturkan pentingnya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mewujudkan Indonesia Emas. Lantaran SDM yang unggul dapat menjadi modal utama dalam mengisi pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.
“Dengan meningkatkan kemampuan itu, maka kita akan lebih memberikan nilai tambah dalam mengisi pembangunan di Provinsi Banten maupun Indonesia,” katanya.
Selanjutnya, Al Muktabar juga menyampaikan selain SDM yang unggul, stabilitas daerah pun menjadi hal yang mendasar dalam percepatan pembangunan daerah. Oleh karena itu dirinya mengajak semua pihak untuk dapat bersama-sama menjaga stabilitas daerah.
“Itu penting sekali, apalagi kedepan kita juga akan menyongsong pesta demokrasi. Maka stabilitas daerah penting dan ini harus kita rawat terus bersatu padu,” imbuhnya.
Sementara, Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono mengatakan sejak berdiri pada tanggal 5 Oktober 1945, TNI telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan setia untuk melindungi kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, dan melayani masyarakat Indonesia.
“Bersama dengan rakyat, TNI telah menghadapi berbagai macam tantangan, mulai dari perang kemerdekaan hingga tugas-tugas kemanusiaan dalam menghadapi bencana alam. Kita telah berjuang dan bekerja keras demi kepentingan negara dan rakyat,” ungkap Suhartono pada saat membacakan sambutan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Selanjutnya, ia juga menuturkan keberadaan Ulama memiliki peran yang sangat penting. Seperti halnya TNI, dengan tugas utamanya menjaga kedaulatan bangsa, peran penting Ulama untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan dengan memberikan panduan, pendidikan, serta dasar moral kepada masyarakat dalam upaya membentuk dan mempertahankan nilai-nilai keagamaan dan budaya Indonesia.
“TNI selalu menghargai peran serta, nasehat, dan doa dari para ulama serta tokoh agama. Dalam semangat gotong royong, kita selalu bekerja sama untuk membangun keamanan dan kedamaian, serta menciptakan harmoni dalam kehidupan beragama,” katanya.
Selain itu, dirinya menyampaikan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks saat ini, kolaborasi dengan tokoh agama dan masyarakat adalah sangat penting.
“Bersama-sama, kita bisa menciptakan kondisi yang lebih baik, menjaga persatuan, dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa ini,” tandasnya.(***)