Buah Durian Asal Baduy Diminati Wisatawan

oleh
Wisatawan saat makan durian Baduy

FAJARBANTEN.CO.ID – Buah Durian asal Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, kini menjadi primadona. Terlebih bagi pengunjung yang mendatangi kawasan wisata Baduy, sehingga bagi wisatawan yang berkunjung, kurang pas rasanya jika ke Baduy tanpa mencicipi buah Durian.

“Kami datang ke sini bersama rombongan temen-temen se SMA dulu untuk memburu buah durian Baduy,” kata Encup Supriyatna, warga Tangerang kepada wartawan di Ciboleger, Senin (20/11/2023).

Saat ini, buah durian di kawasan permukiman masyarakat Baduy sangat melimpah, menyusul tibanya musim panen sehingga mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga ia dan teman-teman kerja sambil liburan di kawasan permukiman Baduy.

“Saya datang bersama teman teman sepekerjaan, selain menikmati keindahan alam Baduy, kita juga membeli buah durian,” ucapnya.

Begitu pula dengan Rizki, wisatawan dari Serang, mengaku dirinya ke Baduy dengan komunitas pecinta sepeda motor memburu buah durian di kawasan permukiman masyarakat Baduy. Sebab, durian Baduy lebih dikenal dengan rasa manis, beraroma khas, legit dan buahnya tebal.

“Kami merasa menikmati buah durian Baduy, karena kualitasnya juga harganya relatif terjangkau dengan kisaran Rp30 ribu sampai Rp80 ribu per buah,” katanya.

Sementara itu, Reza, seorang pedagang buah durian Baduy mengatakan, dirinya pada akhir pekan ini bisa menjual durian sebanyak 500 buah dengan harga rata-rata Rp30 ribu, sehingga diakumulasikan dapat menghasilkan pendapatan Rp15 juta.

“Kami merasa terbantu dengan musim durian, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga,” kata Reza.

Ketua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Jaro Saija mengatakan, saat ini di kawasan permukiman Baduy memasuki musim panen buah durian. Bahkan, pada akhir pekan itu ramai para wisatawan memadati balai-balai rumah warga Baduy yang menjual buah durian.

Pada musim buah durian tentu hampir semua rumah di permukiman Baduy berdagang durian, sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat setempat. Diperkirakan pada akhir pekan itu bisa menghabiskan buah durian di permukiman Baduy sekitar 4.000 buah dengan harga rata-rata Rp30 ribu dipastikan bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp120 juta.

Mereka wisatawan yang memburu buah durian itu dari berbagai daerah mulai wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Selain itu, buah durian Baduy dipasok oleh penampung ke Jakarta, Bogor, Bandung dan Indramayu.

“Kami memperkirakan musim buah durian dipastikan sampai Januari 2024 dan
bisa menggulirkan perputaran uang hingga miliaran rupiah,” katanya pula. (Ajat)