Pengadaan Laptop untuk PAUD dan TK Negeri di Pandeglang Mulai Didistribusikan, Harga Satuan Capai Rp19 Juta

oleh
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Kabupaten Pandeglang, R. Karna Suyana saat diwawancarai wartawan.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Kabupaten Pandeglang, R. Karna Suyana saat diwawancarai wartawan.

Fajarbanten.co.id – Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) mulai mendistribusikan bantuan 48 unit laptop untuk PAUD dan TK Negeri. Pengadaan perangkat tersebut merupakan upaya meningkatkan kualitas tata kelola administrasi dan kegiatan belajar mengajar (KBM) di satuan pendidikan.

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Pandeglang, R. Karna Suyana mengatakan, laptop yang disalurkan bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2025.

“Semua PAUD dan TK Negeri mendapat 48 unit laptop yang sudah disalurkan. 40 unit dari DAU dan 8 unit dari DAK,” ungkap Karna saat dihubungi melalui seluler, Senin 27 Oktober 2025.

Karna menjelaskan, pengadaan laptop dilakukan melalui mekanisme e-Katalog untuk memastikan transparansi dan efisiensi penggunaan anggaran.

Adapun pagu pengadaan lanjut Karna, tercatat sebesar Rp19.881.765 per unit, sudah termasuk pajak, dengan spesifikasi Asus Expertbook BG1408CVA-EB7150W prosesor Intel Core i7.

“Kalau di penawaran, satu unit itu sekitar Rp19 juta untuk spek umum Core i7. Jadi kurang lebih totalnya sekitar Rp800 juta. Kita pakai e-Katalog untuk mencari harga terendah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Karna menyebutkan bahwa pengadaan laptop baru dapat direalisasikan tahun ini karena sebelumnya terdapat sejumlah kendala administratif di tingkat kementerian.

“Kebetulan tahun ini kami baru bisa menganggarkan untuk PAUD dan TK Negeri karena ada persoalan administrasi di Kementerian. Banyak aplikasi seperti Dapodik, Arkas, Sulinjar, hingga Siplah sekolah yang semuanya sudah berbasis digital,” ungkapnya.

Menurutnya, kebutuhan perangkat digital menjadi sangat penting bagi satuan pendidikan, terutama untuk pengelolaan data, pelaporan keuangan, serta integrasi aset sekolah dengan pemerintah daerah.

“Laporan keuangan juga pakai aplikasi. Karena mereka belum punya perangkat, kami mencoba membantu. Faktanya, administrasi ini sangat penting, termasuk data siswa, apalagi sekolah negeri yang asetnya terintegrasi dengan Pemda,” ujar Karna.

Ia menambahkan, laptop tersebut tidak hanya digunakan untuk kebutuhan administrasi, tetapi juga mendukung proses pembelajaran dan pengelolaan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).

“Laptop itu diperuntukkan bagi pengelolaan sekolah, tata kelola satuan pendidikan, dan pengelolaan BOP. Jadi bukan hanya administrasi, tapi juga untuk mendukung KBM,” terangnya.

Karna memastikan bahwa pendistribusian laptop sudah mulai dilakukan pada pertengahan Oktober 2025 dan seluruh satuan pendidikan penerima telah menerima perangkat tersebut.

“Sudah disalurkan, kalau tidak salah di pertengahan bulan Oktober,” pungkasnya. (Asep)