Miris! Puluhan Siswa di Pandeglang Setiap Hari Bertaruh Nyawa Menyebrangi Sungai Demi Sekolah

oleh
Puluhan Pelajar SD dan SMP di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, harus menyebrang sungai arus deras menuju sekolah.
Puluhan Pelajar SD dan SMP di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, harus menyebrang sungai arus deras menuju sekolah.

Fajarbanten.co.id – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan perjuangan puluhan siswa SD dan SMP di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, yang harus bertaruh nyawa saat berangkat dan pulang sekolah dengan menyeberangi sungai berarus deras.

Dalam video berdurasi 37 detik itu, tampak para siswa berseragam merah putih dan putih biru berjuang keras menyeberangi sungai tanpa jembatan. Beberapa di antara mereka bahkan harus dibantu oleh guru dan warga agar tidak terseret arus.

Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Setiap hari, para siswa terpaksa menyeberangi sungai karena jembatan penghubung yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang belum juga dibangun.

Salah seorang warga, Firdaus, mengatakan jembatan gantung di Kampung Cegog yang menghubungkan permukiman warga dengan sekolah sudah lama ambruk akibat banjir besar.

“Kalau tidak salah, banjir besar yang mengakibatkan jembatan gantung ambruk di Kampung Cegog itu terjadi pada awal Oktober tahun lalu,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis 23 Oktober 2025.

Ia menuturkan, warga sangat berharap agar Pemkab Pandeglang segera merealisasikan pembangunan jembatan penghubung tersebut.

“Pembangunan jembatan itu tampaknya benar-benar sangat mendesak. Sebab, hampir setiap hari para siswa harus menyeberangi arus sungai ketika akan pergi dan pulang sekolah,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Pandeglang, M. Dadi Rajadi, mendesak Pemkab Pandeglang segera membangun
jembatan penghubung di Kampung Cegog.

“Saya meminta Pemkab Pandeglang dalam hal ini Bupati untuk segera membangun jembatan di wilayah itu, supaya tidak menimbulkan korban jiwa,” pintanya.

Dadi menegaskan, kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena menyangkut keselamatan anak-anak sekolah.

“Saya minta pembangunan jembatan itu harus disegerakan. Minimal ada alternatif lain, jangan sampai anak-anak sekolah dibiarkan terus menyeberangi arus sungai saat akan pergi dan pulang sekolah,” tegasnya. (Asep)